Kepala Desa Plalangan Ipin menambahkan, dulu terdapat 30 kepala keluarga yang tinggal di kampung tersebut. Kampung itu juga ramai dikunjungi warga yang hendak menimba ilmu agama.
Namun, warga mulai pindah mengikuti keluarga mereka yang berada di daerah lain.
Meski tak berpenghuni, masih ada masyarakat sekitar yang mengunjungi Kampung Sumbulan. Sebab, ada mushala tua yang masih berdiri dan dimanfaatkan warga untuk beribadah shalat zuhur dan ashar.
Rata-rata, warga yang memanfaatkan mushala itu adalah petani yang memiliki lahan di dekat Kampung Sumbulan.
“Mushala masih sering dipakai untuk beribadah. Dan selalu dibersihkan setiap hari,” kata Ipin.
Baca juga: Warga Resah Lihat Ambulans Berulang Kali Buang Limbah Medis Covid-19 di TPA, Investigasi Dilakukan
Ipin membantah alasan warga meninggalkan kampung itu karena masalah mistis. Menurutnya, setiap wilayah memiliki cerita mistis masing-masing.
Warga meninggalkan Kampung Sumbulan karena kondisinya sepi. Apalagi, banyak yang warga yang telah menikah dan memiliki rumah di daerah lain.
"Dulunya banyak penghuninya. Karena tempatnya tidak ramai ada yang sudah nikah ikut pasangannya. Kemudian, yang punya anak ikut anaknya," kata Ipin.
Sampai saat ini, belum ada satu pun keluarga yang ingin kembali ke kampung mati itu.
Apalagi, generasi penerus dari warga di kampung itu telah memiliki rumah sendiri di tempat lain.