Meski ditinggalkan, keluarga yang memiliki aset tanah dan rumah sesekali datang ke kampung mati.
Biasanya mereka menggelar acara peringatan hari wafatnya pendahulu yang meninggal di kampung tersebut.
Meski ditinggalkan warga, para ahli waris dari pemilik rumah dan tanah di Kampung Sumbulan beberapa kali mendapat tawaran dari pengembang.
Baca juga: Cerita Kampung Mati di Ponorogo, Bukan Tempat Mistis, Begini Kondisinya
Para pengembang hendak menjadikan wilayah itu sebagai kompleks perumahan.
Namun, para ahli waris menolak tawaran itu. Mereka enggan kawasan itu dijadikan kompleks perumahan.
"Namun, bila dibeli untuk pembangunan pesantren ahli waris menerimanya," ujar Ipin.
Setelah viral di media sosial, banyak yang datang ke kampung mati karena penasaran. Meski area kampung mati luas, kepemilikan tanah hanya dikuasai beberapa ahli waris.
(KOMPAS.com - Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.