Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arisan Bodong di Bojonegoro Makan Korban, Kerugian Rp 925 Juta

Kompas.com - 30/03/2024, 12:56 WIB
Hamim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernama AES, warga Desa Jono, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilaporkan ke polisi oleh sejumlah warga.

AES diduga telah melakukan penipuan dan menggelapkan uang arisan milik anggota senilai hampir Rp 1 miliar yang dikelolanya sejak tahun 2021 lalu.

Salah seorang korban arisan yang mengaku bernama Hany menceritakan, pada tahun 2022 lalu, dirinya mulai bergabung dengan arisan yang digagas AES dengan janji dan perhitungan yang menggiurkan.

Baca juga: 4 Rumah di Bojonegoro Terbakar Saat Pemiliknya Panen Padi di Sawah

Pada awal mengikutinya arisan berjalan lancar, saat giliran mendapatkan uang arisan selalu dibayarkan utuh dan tepat waktu oleh AES.

Tetapi, seiring berjalannya waktu mulai di tahun 2023, arisan yang dikelola AES mulai tidak beres dan tidak transparan.

"Setiap dapat arisan, pencairannya lama, ada yang dicicil, ada yang tidak diberikan, kalau ditanyakan jawabnya berbelit-belit," kata Hany kepada Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).

Baca juga: Ratusan Warga Jabar Jadi Korban Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Hany mengaku terpaksa melaporkannya ke polisi agar ditangani dan diproses dengan baik sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Sebab, warga yang menjadi korban arisan yang dikelola AES juga banyak dan nilai kerugian juga cukup besar.

"Korbannya tidak hanya warga Bojonegoro, ada dari luar daerah dan TKI dari Taiwan dan Hongkong," ungkapnya.

Kuasa hukum korban arisan, Heri Tri Widodo mengatakan, sebelum melaporkan ke polisi, para korban sudah meminta pertanggungjawaban dari AES untuk mengembalikan uang arisan.

Tetapi, pihak AES hanya bisa menjanjikan pembayaran dengan cara mencicilnya sebesar Rp 100.000 sampai Rp 500.000.

"Total kerugian yang dialami 26 korban arisan tersebut mencapai Rp 925 juta," ujarnya.

Menurutnya, ada dua kelompok korban arisan yakni kelompok membeli dan mengikuti dan sudah bergabung sejak arisan itu dibentuk pada 2021.

"Total ada 26 orang yang secara formil melaporkan ke polisi, sebetulnya masih banyak lagi korban, tapi tidak ikut melapor," kata Heri Tri Widodo, dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).

Heri Tri Widodo menyampaikan, sistem dalam arisan tersebut para anggotanya tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu.

"Untuk komunikasi melalui grup WhatsApp dan pembayaran arisan melalui transfer mulai Rp 10 juta hingga Rp 50 juta," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengatakan akan menangani kasus arisan Anisya yang justru diduga merugikan para anggotanya.

"Kasusnya masih didalami, saat ini kami periksa para terduga korban," kata AKP Fahmi Amarullah saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com