Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Nelayan Saat Perahunya Pecah Dihantam Ombak Laut Selatan Blitar

Kompas.com - 07/09/2023, 14:37 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sunardi (36), satu dari 15 nelayan Trenggalek, Jawa Timur, yang selamat dari kecelakaan laut di perairan selatan Blitar, pada Rabu (6/9/2023) malam, menuturkan detik-detik para nelayan menyelamatkan diri.

Kecelakaan itu mengakibatkan delapan nelayan dari dua perahu hilang, diduga hanyut saat ombak besar beberapa kali menghantam.

Dua perahu itu adalah satu perahu besar KM Mandala yang dilengkapi jaring pursein dan perahu kecil yang berfungsi membawa hasil tangkapan ikan.

"Beberapa jam setelah mencari ikan, tiba-tiba cuaca berubah drastis. Kabut tebal," ujar Sunardi saat ditemui Kompas.com di Puskesmas Wonotirto, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Cerita Korban Selamat Saat 2 Perahu Nelayan Digulung Ombak Laut Selatan Blitar

Di tengah kesulitan navigasi karena kabut tebal, kata dia, tiba-tiba ombak besar menghantam kedua perahu. Sunardi sendiri menumpang perahu yang lebih besar.

"Sekitar pukul 20.00 WIB kita kebingungan tidak tahu arah. Senter laser enggak tembus. Tiba-tiba ombak menghantam 'darrr'. Perahu yang saya naiki pecah," tuturnya.

Baca juga: 2 Perahu Nelayan Tulungagung Terdampar di Pantai Selatan Blitar, 8 Orang Hilang

"Saya tengok ke belakang, perahu yang di belakang tengkurap," tambahnya.

Kata Sunardi, hantaman ombak pertama itu telah membuat seluruh ABK kocar-kacir di perairan.

Sebagian dari para nelayan termasuk dirinya berhasil berpegangan ke perahu, beberapa terlihat masih di atas perahu yang sudah miring.

Kemudian, ombak besar kedua menghantam dan membuat perahu tempat dirinya berpegangan berputar di air.

"Pelipis saya terbentur kayu perahu yang saya pegang," ujarnya sembari menunjukkan luka memar yang dialami.

Seingat Sunardi, ombak besar sempat menghantam sebanyak 5 kali dan perahu berputar sebanyak 3 kali.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com