BLITAR, KOMPAS.com - Dua perahu nelayan asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sebelumnya disebut dari Tulungagung, terdampar di Pantai Gayasan, Blitar, setelah dihantam ombak besar beberapa kali pada Rabu (6/9/2023) malam.
Akibat kejadian itu, delapan orang hilang diduga hanyut di laut. Sementara, 15 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Salah satu dari nelayan yang selamat, Sunardi (36), mengatakan bahwa dua perahu dengan total awak buah kapal (ABK) sebanyak 23 orang itu berangkat dari Pantai Perigi, Trenggalek, sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu sore.
Baca juga: Perahu 2 Nelayan Hilang Asal Sumbawa Barat Ditemukan di Perairan Lombok Tengah
"Kami sudah melaut selama beberapa jam dan sudah mendapatkan ikan sekitar setengah ton. Sekitar pukul 21.00 WIB tiba-tiba cuaca berubah drastis. Kabut tebal," ujar Sunardi saat ditemui Kompas.com di Puskesmas Wonotirto, Kabupaten Blitar, Kamis (7/9/2023).
Menurut Sunardi, sebenarnya tangkapan ikan sudah dirasa cukup dan dua perahu berniat berputar kembali ke arah barat untuk pulang.
Namun kabut tebal, lanjutnya, menghalangi pandangan nahkoda perahu.
"Saya pakai lampu senter, dua meter pun tidak tembus. GPS juga tidak mampu terhubung," ujarnya.
Di tengah kebingungan para nelayan dalam menavigasikan perahu, ujarnya, tiba-tiba ombak besar menghantam kedua perahu hingga keduanya terbalik.
Menurut Sunardi, ombak besar menghantam kedua perahu sebanyak lima kali dan sebanyak itu pula perahu berputar.
Beberapa puluh menit kemudian, lanjutnya, para nelayan yang masih bertahan di perairan dengan berpegang perahu melihat daratan.
Baca juga: Kapal Nelayan Banyuwangi Dihantam Ombak Samudra Hindia, 3 ABK Meninggal dan 4 Hilang
Mereka kemudian berhasil melempar tali ke daratan yang digunakan sebagai petunjuk untuk menepi.
"Kami berhasil menepi mungkin sekitar pukul 21.30 WIB. Kami hitung berapa teman-teman yang masih bersama. Ternyata tinggal 15 orang," ujarnya.
Selama beberapa jam di tengah cuaca yang masih berkabut Sunardi kawan-kawannya masih berusaha mencari keberadaan 8 nelayan yang hilang.
Sementara lainnya berusaha merawat beberapa yang mengalami luka parah.