Sunardi dan belasan nelayan berhasil bertahan di perairan selama sekitar 30 menit hingga hantaman ombak membawa mereka ke daratan yang diketahui kemudian sebagai Pantai Gayasan di wilayah Kabupaten Blitar.
Sunardi memperkirakan, dirinya dan belasan rekan nelayan yang selamat mencapai daratan pantai sekitar pukul 20.30 WIB.
"Sampai di daratan kami menghitung berapa yang selamat, ternyata 15. Berarti masih ada delapan yang hilang," ujarnya.
Baca juga: Perjalanan Kasus Samanhudi, Mantan Wali Kota Blitar yang Jadi Otak Perampokan Rumah Dinas
Selanjutnya, kata dia, selama sekitar 8 jam berikutnya, hingga Kamis (7/9/2023), Sunardi dan belasan rekannya bolak-balik menyisir bibir Pantai Gayasan berusaha mencari delapan rekan mereka yang hilang.
Sunardi menggambarkan upaya pencarian itu berlangsung dalam cuaca yang masih berkabut tebal hingga sekitar pukul 5.00 WIB pagi.
Selama itu, lanjutnya, belasan nelayan itu tidak mendapatkan pertolongan lantaran Pantai Gayasan merupakan pantai kecil dengan akses jalan yang sulit.
"Kami baru bisa bertemu seorang warga yang hendak memanen tebu dan pinjam HP untuk menghubungi keluarga dan bos kami," tuturnya.
Baca juga: Samanhudi Dituntut 5 Tahun Penjara dalam Kasus Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar
Sementara itu, Kapolsek Wonotirto AKP Supriyadi mengatakan, dua perahu nelayan yang mengalami kecelakaan terdiri dari satu perahu besar dan satu perahu kecil.
Perahu besar dengan nama KM Mandala, kata dia, berisi 18 ABK termasuk nakhoda bernama Sugianto.
Perahu kecil yang bertugas membawa hasil tangkapan, lanjutnya, berisi lima orang.
Dari pendataan yang dilakukan pihak kepolisian, kata Supriyadi, delapan korban yang masih belum ditemukan terdiri dari empat orang yang menumpang perahu besar dan empat lainnya menumpang perahu kecil.
"Jadi dari lima nelayan di perahu kecil hanya satu yang sementara ini berhasil menyelamatkan diri, yakni atas nama Maimo, nakhoda perahu," tuturnya.
Delapan nelayan yang masih berstatus hilang, kata Supriyadi, adalah Asrofi, Dio, Juki, Tris Anggur, Ali, Manto, Didik dan Imam.
Supriyadi mengatakan, saat ini proses pencarian korban hilang sedang berlangsung yang dilakukan oleh berbagai pihak termasuk Basarnas Pos Trenggalek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.