Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Keputran Surabaya Ditata Ulang: Pedagang Liar Diusir dan Penginap Dipulangkan

Kompas.com - 24/08/2023, 08:26 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur, bakal dibersihkan dan ditata ulang untuk memaksimalkan fungsinya. Hal itu dilakukan pasca-relokasi para pedagang liar di sekitar pasar tradisional tersebut.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, saat ini petugas tengah berfokus di lantai dua Pasar Keputran. Sebab, lokasi tersebut digunakan sejumlah orang untuk tempat tinggal.

"Pasca-penghalauan (pedagang liar), kami mengembalikan fungsi di dalam (pasar) yang dipakai tempat tinggal, itu dibongkar," kata Fikser, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (24/8/2023).

Baca juga: 400 Pedagang Liar di Pasar Keputran Surabaya Direlokasi

Fikser menyebut, sejumlah orang yang tinggal di Pasar Keputran sudah dipulangkan ke daerah masing-masing. Namun, beberapa di antara mereka masih menempati lantai dua pasar itu.

“Sasaran selanjutnya, mereka yang masih tinggal di pasar. Termasuk lansia di sini sudah dibawa ke Liponsos untuk dipulangkan, itu juga dilakukan mulai kemarin," jelasnya.

Selanjutnya, Fikser bakal menerjunkan anggotanya untuk memperbaiki beberapa titik di Pasar Keputran. Hal itu dilakukan agar para pedagang maupun pembeli dapat melakukan transaksi dengan nyaman.

"Ada delapan akses (Pasar Keputran) akan kami buka. Kemudian melakukan pengecatan di dalam gedung, dan mengganti lampu penerangan yang rusak," ucapnya.

Selain itu, Fikser juga meminta petugas mengurus seluruh area yang ada di luar Pasar Keputran. Yakni, mulai dari pembersihan sampah, hingga penataan lokasi parkir kendaraan.

“Kami merapikan pedestrian yang selama ini enggak maksimal, pembersihan saluran yang buntu ditumpukin sampah, juga penataan parkir. Kita minta pedagang agar tidak bongkar muat di luar,” ujar dia.

Berdasarkan pantauan, akses menuju Pasar Keputran dari sejumlah arah tampak dijaga petugas. Mereka bertanya terkait tujuan kepada setiap sopir mobil boks pembawa sayur yang hendak masuk.

Sedangkan, area Pasar Keputran yang biasa digunakan para pedagang liar juga sudah mulai bersih. Mereka tampak tidak lagi berjualan di sepanjang Jalan Dinoyo hingga Jalan Keputran.

Diberitakan sebelumnya, Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Toni Kasmiri mengatakan, total ada 214 personel kepolisian yang diterjunkan. Mereka berjaga agar tidak ada pedagang liar masuk ke area Pasar Keputran.

"Ini (pedagang) pasar eceran enggak boleh masuk, harusnya ke Pasar Grosir. Karena menimbulkan kemacetan, termasuk harga yang enggak logis," kata Toni, di Pasar Keputran.

Baca juga: Cegah Pedagang Liar, Ratusan Aparat Jaga Ketat Pasar Keputran Surabaya

Toni mengungkapkan, ratusan anggota polisi itu bakal dibagi menjadi dua waktu jaga, yakni sejak pukul 08.00 WIB sampai 19.00 WIB, dan 19.00 WIB hingga 08.00 WIB.

"Tugas Polri mengamankan Satpol PP dan menjaga keselamatannya, jangan sampai ada penganiayaan, dan lain sebagainya ketika melaksanakan tugas," jelasnya.

Sementara itu, Kasatpol PP Surabaya Muhamad Fikser mengatakan, para personel bakal dibagi ke beberapa titik. Untuk memastikan tidak ada pedagang liar masuk ke Pasar Keputran.

"Pintu masuk kendaraan, di Jalan Kayoon, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Pandegiling Timur dan Barat, Jalan Karimun, Jalan Sonokembang, Jalan Basuki Rahmat, dan Pos Polisi," kata Fikser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com