Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terdampak Banjir Lahar Semeru: Kami Butuh Bantuan Perabot Rumah

Kompas.com - 14/07/2023, 21:42 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berharap pemerintah memberikan bantuan berupa perabot rumah tangga.

Sebab, perabot rumah tangga mereka hanyut terbawa banjir yang masuk ke rumah-rumah warga.

Sumiati (52), pengungsi asal Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, mengatakan, kebutuhan logistik berupa bahan makanan sampai saat ini telah tercukupi.

Baca juga: Demi Mencari Nafkah, Warga Terpaksa Lalui Jembatan Kali Regoyo yang Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Menurutnya, kebutuhan menjelang para pengungsi kembali ke rumah adalah perabot rumah tangga yang rusak dan hanyut terbawa banjir.

"Terus terang kalau bantuan makan, sembako, obat-obatan dan lain sebagainya sudah tercukupi," kata Sumiati.

Baca juga: Pengungsi Banjir Lahar Semeru Mulai Pulang ke Rumah

Sumiati berharap, pemerintah memberikan bantuan berupa perabot rumah tangga kepada warga terdampak agar segera bisa menjalani aktivitasnya di rumah dengan normal.

"Yang kami butuhkan saat ini perabot dapur, kan kemarin rusak ada yang hanyut juga, semoga diberikan," lanjutnya.

Suwarni (49), pengungsi lainnya, menerangkan, banjir lahar hujan Gunung Semeru merendam rumahnya setinggi satu meter.

Saat ini, ia membutuhkan uang tunai untuk membeli beberapa perabot yang rusak.

Apalagi, selama berada di pengungsian, Suwarni tidak bisa bekerja seperti biasanya. Sawahnya juga terendam banjir lahar.

"Mau beli sudah tidak punya uang lagi. Selama mengungsi, otomatis saya enggak bisa kerja lagi. Mau ke sawah juga sudah ketutup pasir," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lumajang.

10 jembatan dan 20 rumah dilaporkan rusak akibat terjangan banjir. Selain itu, ribuan orang harus mengungsi.

Sejak Rabu (12/7/2023), para pengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Update terbaru BPBD Lumajang pada Jumat (14/7/2023) pukul 18.00 WIB, jumlah pengungsi yang masih bertahan ada 284 jiwa yang terbagi di lima titik berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com