LUMAJANG, KOMPAS.com - Sudah hampir sepekan, jembatan Gantung Kali Regoyo di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur putus akibat diterjang banjir lahar Gunung Semeru pada Jumat (7/7/2023).
Meski terputus, badan jembatan masih bisa dilalui oleh warga. Namun, untuk bisa melintas di jembatan ini, warga perlu membuat tangga untuk bisa naik ke badan jembatan.
Baca juga: Menteri Basuki Ungkap Penyebab Jembatan Kali Glidik Lumajang-Malang Hanyut Diterjang Banjir Lahar
Pasalnya, di sisi timur atau di sisi Dusun Kebondeli Selatan, jembatan terputus 150 sentimeter.
Sedangkan, di sisi barat jembatan atau di sisi Dusun Kajar Kosong, Desa Jugosari masih terlihat kokoh.
Imam Fatoni, salah satu warga Dusun Kebondeli Selatan terpaksa melintas di jembatan tersebut untuk memanen durian di Dusun Kajar Kosong dan menjualnya kembali.
Baca juga: Jembatan Gantung Kali Regoyo Lumajang Rusak Diterjang Banjir, Mobilitas Warga Terhambat
Imam dan warga lainnya harus menggunakan papan kayu sebagai alat bantu untuk bisa naik ke jembatan.
"Jembatannya putus jadi kalau mau naik harus pakai tangga ini," kata Imam di Lumajang, Kamis (13/7/2023).
Meski berbahaya, Imam yang berprofesi sebagai petani durian mengaku tidak punya pilihan lain.
Pasalnya, selain jembatan gantung, akses lain yang bisa dilalui adalah Jembatan Jugosari yang kondisinya juga terputus beberapa bulan sebelum terjadinya banjir lahar.
"Mau bagaimana lagi, kalau enggak lewat sini enggak bisa dapat uang," terangnya.
Makrus, warga Dusun Kajar kosong juga mengaku tidak punya pilihan lain selain melewati jembatan gantung.
Pasalnya, untuk bisa mendapatkan bahan makanan sehari-hari, ia harus menyeberang Kali Regoyo.
Makrus berharap, jembatan gantung ini segera diperbaiki oleh pemerintah, agar mobilitas masyarakat di dua desa bisa segera pulih.
Baca juga: UPDATE Banjir di Pronojiwo Lumajang, Warga Bisa Menuju Malang via Jembatan Darurat