Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pencabulan Pengasuh Pesantren di Jember, 15 Santriwati Divisum

Kompas.com - 09/01/2023, 10:01 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak 15 santriwati Ponpes Al Djalil 2 di Desa Mangaran Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur menjalani proses visum di RS dr.Soebandi.

Visum dilakukan menyusul laporan dugaan perselingkuhan dan pencabulan yang dilakukan oleh seorang pengasuh pesantren.

Baca juga: Sepeda Motor Tabrak Trotoar karena Hindari Pohon Tumbang di Jember, Pegawai KAI Tewas

Kanit PPA Polres Jember Iptu Diyah Vitasari menjelaskan proses visum dimulai sejak Jumat (6/1/2023).

“Ada sekitar 15 orang santriwati yang divisum,” kata dia pada Kompas.com via telepon, Senin (9/1/2023).

Hingga saat ini, Vita mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun 4 Mobil di Jalan Raya Banyuwangi-Jember, Bayi 7 Bulan Selamat

Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menambahkan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.

“Masih kami dalami, nanti kami sampaikan,” ujar dia.

Kasus dugaan pencabulan oleh pengasuh pesantren berinisial FH itu berawal dari laporan istrinya yang berinisial HA.

HA mengaku suaminya sering memasukkan santriwati ke kamar khusus yang ada di lantai dua.

Menurut HA, ada santriwati yang mendengar ada percakapan antara suaminya dengan santriwati lain di dalam kamar sekitar pukul 23.30 WIB.

Akhirnya, santriwati itu mengetuk pintu, namun ketika dibuka sudah perempuan itu sudah tidak ada.

“Kemungkinan dia keluar dari kamar lain, sebab di sana ada dua pintu,” kata HA.

Baca juga: Kronologi Pemuda di Jember Bunuh Pacarnya yang Masih SMA, Pelaku Lukai Perut Korban yang Hamil 2 Bulan

Keesokan harinya, HA mengambil HP milik suaminya dan melihat ada percakapan mesra sang suami dengan salah satu ustazah di sana.

Sementara itu, tuduhan yang dilayangkan istrinya tersebut dibantah oleh sang suami.

FH mengaku kegiatan belajar mengajar di pesantrennya berlangsung sampai malam.

“Terkait ada santri di kamar, itu adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap jam 23.00 WIB malam,” tutur dia.

FH mengaku laporan ke polisi tersebut muncul karena masalah keluarga. Salah satunya karena kecemburuan sang istri selama bertahun-tahun lantaran tidak mendapatkan kekuasaan di pesantren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Labfor Polda Jatim Pastikan Bahan Kimia di Rumah Pasuruan Bahan Baku Narkotika

Surabaya
Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Gus Muhdlor Ditahan KPK, Pemprov Jatim Siapkan Wabup Sidoarjo sebagai Pelaksana Tugas

Surabaya
Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Surabaya
Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Hengky Kurniawan Ambil Formulir Bacabup Blitar ke Kantor PDI-P

Surabaya
Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Surabaya
Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Bertahun-tahun Pemkab Pamekasan Bayar Iuran JKN 500 Warga Meninggal

Surabaya
2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

2 WNA Pakistan Lakukan Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina di Blitar, Takmir dan Baznas Jadi Korban

Surabaya
Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Sempat Dihalangi, Mobil Rombongan Ponpes Tetap Terobos Perlintasan hingga Tertabrak Kereta

Surabaya
Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Kadisdik Lamongan Sebut Insiden Siswi SD Jatuh dan Meninggal adalah Musibah, Bukan Perundungan

Surabaya
Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Kades di Tulungagung Korupsi untuk Lunasi Utang Anak yang Gagal Nyaleg

Surabaya
Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Tertabrak KA Pandalungan di Pasuruan, 4 Orang Rombongan Ponpes Tewas

Surabaya
Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Surabaya
Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Terangsang Kemolekan Tubuh, Ayah di Gresik Cabuli 2 Anak Tirinya

Surabaya
Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Kesaksian Warga soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan

Surabaya
Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Kronologi KA Pandalungan Tabrak Mobil di Pasuruan, Terseret Ratusan Meter dan 4 Tewas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com