Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Wakil Ketua DPRD Jatim, Mantan Kades di Sampang Juga Ditangkap KPK soal Suap Alokasi Dana Hibah

Kompas.com - 16/12/2022, 06:24 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SAMPANG, KOMPAS.com - Tak hanya Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua yang ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, seorang mantan kepala desa (kades) di Sampang juga ikut ditangkap dan menjadi tersangka.

KPK telah mengonfirmasi terkait mantan Kades Jelgung, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang berinisial AH tersebut.

Baca juga: Jadi Tersangka Suap, Wakil Ketua DPRD Jatim: Saya Salah, Saya Minta Maaf

Peran

AH berperan sebagai koordinator kelompok masyarakat (Pokmas). Selain itu, ada juga IW alias ENG selaku koordinator lapangan Pokmas sebagai tersangka.

Sahat Tua memberikan suap kepada Pokmas agar mendapatkan alokasi dana hibah dari APBD Provinsi Jatim.

Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dody Darmawan membenarkan penangkapan AH pada Rabu (14/12/2022) malam.

Baca juga: KPK Sita Rp 1 Miliar dari Suap Dana Hibah Wakil DPRD Jatim

Pihaknya turut membantu mengamankan kegiatan KPK. Namun dia mengaku tidak mengetahui secara detail tentang kasusnya.

"Benar, tadi malam ada kegiatan KPK. Kami diminta Dody, Kamis (15/12/2022).

Menurutnya, proses penangkapan berlangsung sangat singkat sehingga tidak diketahui banyak orang.

Dody menyebutkan, KPK saat itu hanya menangkap mantan kades tersebut tanpa membawa barang-barang.

"Orangnya saja, kalau barang-barang sepertinya tidak (ada)," pungkasnya.

Seperti diberitakan Kompas.com, Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak mengatakan telah menetapkan empat orang tersangka dalam OTT Wakil Ketua DPRD Jatim.

Keempatnya adalah Sahat Tua, RS selaku staf ahli Sahat Tua, AH selaku mantan Kades Jelgung sekaligus koordinator Pokmas dan IW alias ENG selaku koordinator lapangan Pokmas.

KPK menyita barang bukti berbentuk uang pecahan rupiah dan dolar Singapura senilai Rp 1 miliar.

"Diamankan uang tunai dalam bentuk pecahan mata uang rupiah dan asing dalam rupiah dollar Singapura dengan jumlah sekitar Rp 1 miliar," kata Johanis, Kamis (15/12/2022).

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Sumenep, Ach Fawaidi | Editor : Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com