Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petani Porang Madiun, Bertahan di Tengah Hancurnya Harga hingga Ancang-ancang Jual Tanah (1)

Kompas.com - 08/07/2022, 10:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Ribuan petani porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur merasa gundah.

Betapa tidak, harga panen porang basah di pasaran kini hanya Rp 2.000 per kilogram. 

Padahal tahun sebelumnya, petani bisa menjual porang yang dipanen dalam bentuk umbi basah sekitar Rp 10.000 hingga Rp 14.000 per kilogram.

Namun sejak pertengahan tahun 2021, harga porang makin anjlok.

Baca juga: Korupsi Tanah Kas Desa Rp 1,2 M, Mantan Kades di Madiun Divonis 6 Tahun Penjara

Beberapa petani porang  mengaku pasrah. Mereka tak bisa berbuat banyak.

Terlebih petani bertanam porang dengan modal pinjam dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank milik pemerintah.

Para petani pun siap menjual tanah beserta hasil panennya bila pihak bank selaku pemberi modal menagih utang yang pembayarannya jatuh tempo mulai bulan depan.

“Katakanlah kami bisa mendapatkan panen tertinggi sekitar 10 ton. Kalau sepuluh ton itu dijual maka harganya hanya Rp 20 juta. Itu belum termasuk upah tenaga kerja. Untuk kembalikan pinjaman kami harus menjual hasil panen sekaligus tanahnya,” kata Agus Wanto, Ketua LMDH Podan Wilis, Desa Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Harga Porang Anjlok, Petani Coba Olah Porang jadi Kue

Untuk menanam porang, kata Agus, sekitar 70-an anggotanya kelompoknya rata-rata mengandalkan pinjaman KUR dari bank milik pemerintah.

Rata-rata anggotanya mendapatkan pinjaman sebesar Rp 50 juta tahun lalu.

Dari modal itu, kemudian dibelikan bibit porang sebanyak dua ton dan mencukupi biaya pembersihan lahan hingga pemupukan.

Dengan demikian, bila dipanen saat ini maka petani akan mengalami kerugian yang besar lantaran hanya bisa terjual Rp 20 juta.

Baca juga: Izin Prinsip Bupati Belum Turun, Investor Asal China Nekat Dirikan Pabrik Pengolahan Porang di Madiun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com