Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petani Porang Madiun, Bertahan di Tengah Hancurnya Harga hingga Ancang-ancang Jual Tanah (1)

Kompas.com - 08/07/2022, 10:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Agus berharap pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan persoalan harga porang yang jatuh.

Setidaknya harga porang bisa naik kisaran Rp 6.000 hingga Rp 6.500 baru petani bisa mengembalikan KUR dan mendapatkan sedikit keuntungan.

Ia mengingatkan, saat itu pemerintah yang mendorong petani untuk menanam porang agar dapat meningkatkan kondisi ekonomi petani.

Bahkan pemerintah saat itu memfasilitasi petani dapat menanam di lahan Perhutani serta mendapatkan pinjaman bunga rendah dari bank milik negara.

“Kami minta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan itu. Terus kedua, dari pihak perbankan ada solusi atau keringanan atau seperti itu. Paling tidak ada solusi seperti keringanan kepada petani,” imbuh Agus.

Baca juga: BRIN Teliti Porang sebagai Bahan Minuman Sehat Kaya Prebiotik

Untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan harian, petani porang di Gemarang banyak mengandalkan dari hasil panen cengkeh.

Kendati demikian hasilnya tidak maksimal lantaran kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Senada dengan Agus, Warsito, Ketua KPH Lestari Makmur Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan mengeluhkan harga porang yang tak kunjung membaik usai China menutup keran ekspor sejak pertengahan tahun lalu.

Bahkan harga porang di tingkat petani pernah jatuh hingga Rp 1.800 perkilogram.

Padahal saat itu, untuk membeli bibit petani mengeluarkan ongkos yang mahal. Kendati demikian, banyak petani yang nekat bertanam porang saat itu lantaran kepincut dengan harga panennya yang tinggi.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pupuk Bersubsidi Rp 2 M di Madiun, Jaksa Periksa 2 Staf Petrokimia Gresik

Untuk menanam porang, kata Warsito, selain meminjam di bank, beberapa petani nekat menjual kendaraan hingga hewan ternak.

Setelah hampir setahun menam porang, harga komoditas unggulan itu kini jatuh.

Lantaran harga masih buruk, banyak petani di kampung halamannya memilih tak memanen terlebih dahulu. Para petani menunggu harga porang membaik di pasaran baru melakukan panen raya.

“Kalau kepepet yang terpaksa dibongkar karena kebutuhan mendesak. Petani tidak punya pilihan sehingga terpaksa menjual hasil panenya. Petani pemula saat ini banyak mengeluh membeli bibit sudah mahal sementara saat panen harganya drop. Itu yang menjadi ketimpangan,” demikian Warsito. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Antonius Wijaya Beli Rumah Hasil Bisnis Narkoba dari Dalam Penjara Surabaya

Antonius Wijaya Beli Rumah Hasil Bisnis Narkoba dari Dalam Penjara Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Takut Dihakimi Massa, Pencuri Motor Sembunyi di Sungai Surabaya

Takut Dihakimi Massa, Pencuri Motor Sembunyi di Sungai Surabaya

Surabaya
Istri di Jember yang Disekap Suami di Kandang Sapi Minta Pelaku Dibebaskan

Istri di Jember yang Disekap Suami di Kandang Sapi Minta Pelaku Dibebaskan

Surabaya
Oknum PNS Mojokerto Tipu 4 Warga Modus Jual Beli Tanah Kavling

Oknum PNS Mojokerto Tipu 4 Warga Modus Jual Beli Tanah Kavling

Surabaya
5 Pesilat Rusak Warung dan Aniaya Warga di Sidoarjo gara-gara Kaus Perguruan Silat

5 Pesilat Rusak Warung dan Aniaya Warga di Sidoarjo gara-gara Kaus Perguruan Silat

Surabaya
Mentan: Pengecer yang Menaikkan Harga Pupuk Subsidi Aku Cabut Izinnya

Mentan: Pengecer yang Menaikkan Harga Pupuk Subsidi Aku Cabut Izinnya

Surabaya
Bangunan SDN di Situbondo Terdampak Longsor, Kerugian Capai Rp 150 Juta

Bangunan SDN di Situbondo Terdampak Longsor, Kerugian Capai Rp 150 Juta

Surabaya
Kronologi Pengemudi Ojol Ludahi Calon Penumpang Wanita di Malang, Berujung Minta Maaf

Kronologi Pengemudi Ojol Ludahi Calon Penumpang Wanita di Malang, Berujung Minta Maaf

Surabaya
Ada Suara Gemuruh, Ternyata Rumah Warga di Ngawi Dihantam Batu Diameter 1 Meter dari Bukit yang Longsor

Ada Suara Gemuruh, Ternyata Rumah Warga di Ngawi Dihantam Batu Diameter 1 Meter dari Bukit yang Longsor

Surabaya
Warga Kediri Kaget Temukan Kardus Berisi Bayi di Depan Rumah

Warga Kediri Kaget Temukan Kardus Berisi Bayi di Depan Rumah

Surabaya
Buntut Tewasnya Ibu Muda di Gresik, Polisi Periksa Saksi Termasuk Anak Korban

Buntut Tewasnya Ibu Muda di Gresik, Polisi Periksa Saksi Termasuk Anak Korban

Surabaya
3 Warga Bojonegoro Tewas dan 2 Masuk RS Diduga akibat Miras Oplosan

3 Warga Bojonegoro Tewas dan 2 Masuk RS Diduga akibat Miras Oplosan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com