BANYUWANGI, KOMPAS.com - Suwito (53), nelayan asal Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tak mengira akan kehilangan Suhairi (46), adiknya saat memancing bersama.
Adiknya itu hilang hingga akhirnya ditemukan tewas tenggelam.
Peristiwa bermula ketika keduanya berangkat mencari ikan menggunakan perahu berbahan fiber dengan mesin pendorong bertenaga 25 pk, pukul 16.00 WIB, Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Jenazah Perempuan Tanpa Busana di Banyuwangi Dievakuasi dari Tebing 15 Meter
Dengan perahu kecil jenis jukung itu, mereka mencari ikan di perairan Kecamatan Wongsorejo atau perairan utara Selat Bali, dengan menggunakan alat pancing.
Sampai larut malam, Suwito beristirahat, tidur di perahu yang sama.
Hingga pukul 02.00 WIB keesokan harinya, Senin (3/1/2022), ia dibangunkan nelayan lain, Ahmad, dan mendapati adiknya tidak ada di perahu itu.
"Saksi Suwito dibangunkan oleh saksi Ahmad, teman nelayan jukung lainnya. Setelah bangun, saksi Suwito sudah tidak melihat korban di atas jukung," kata Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, Kompol Jeni Al Jauza, Senin.
Menyadari hilangnya Suhairi, mereka kemudian mencari warga Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo itu, di lokasi perairan tersebut. Namun tak berhasil menemukannya.
Polairud Polesta Banyuwangi yang menerima laporan, bersama unsur lainnya kemudian melakukan asesmen dan pencarian Suhairi yang memiliki riwayat sakit epilepsi.
Baca juga: Satu Korban Kapal Nelayan Tersambar Petir di Situbondo Belum Ditemukan
Korban akhirnya ditemukan pukul 09.00 WIB, dalam kondisi tewas tenggelam, di sekitar tempat sebelumnya kakak beradik itu memancing.
Jenazah korban ditemukan dengan cara kaus kakinya terkait pada pancing salah satu nelayan yang turut dalam operasi pencarian.
"Akhirnya sekitar jam 09.00 WIB, korban ditemukan di bawah jukungnya dengan kedalaman sekitar 70 meter, yang saat itu kaos kaki korban tersangkut di alat pancing," kata Jeni.
Jenazah korban pun segera dievakuasi ke permukaan dan dibawa ke rumah duka untuk divisum visum luar badan oleh tenaga medis dari Puskesmas Wongsorejo.
Jenazah korban juga langsung dimakamkan. Keluarga menolak jenazah diotopsi dan menyatakan tidak mengajukan tuntutan apapun atas peristiwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.