“Kalau ruangannya kecil atau sederhana bisa menggunakan pohon cemara yang dapat dilipat, praktis tidak memakan banyak tempat dan bisa dibawa bepergian,” imbuh dia.
Pada etalasenya, tampak berbagai hiasan seperti patung sinterklas, boneka salju, hingga figur rusa. Beberapa bahkan tampil dalam bentuk diorama berlampu LED.
Harganya pun bervariasi, dari item sederhana hingga dekorasi premium bernilai belasan juta rupiah.
Kini bagi Sentosa Florist, akhir Desember bukan penutup musim. Justru saat itulah persiapan perayaan lain dimulai.
“Tanggal 20 Desember ke atas sudah menurun untuk pembelian perlengkapan Natal, tanggal 27 Desember kita sudah ganti jualan perlengkapan Imlek, langsung karena Imlek bulan Februari 2026,” kata Sujani.
Alur ini sudah menjadi pola bertahun-tahun. Desember akhir fokus bergeser, sementara Januari menjadi masa sibuk bagi pembeli dari luar kota.
“Penjualan untuk Imlek mulai 27–28 Desember, ramainya Januari kalau untuk orang-orang yang jauh dari Surabaya, kalau masyarakat lokal sih biasanya dekat-dekat ini,” cetus dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang