Salin Artikel

Tren Pohon Natal Warna Pink Curi Perhatian, Sentuhan Kreatif dari Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Warna merah, hijau, dan emas selalu menjadi ciri khas dekorasi Natal. Namun tahun ini, suasana berbeda muncul di Pasar Atom Mall Surabaya.

Bertempat di sebuah sudut lantai toko, tampak deretan pohon Natal berwarna pink yang lembut, teduh, tetapi tetap membawa nuansa sakral perayaan.

Tren itu dibawa oleh Sujani, pemilik Sentosa Florist, yang sejak lama berkecimpung dalam dunia dekorasi musiman.

Saat ditemui, tangannya lincah menata ornamen sambil sesekali memeriksa komposisi warna. Bagi Sujani, keindahan pohon Natal bukan hanya soal estetika, tetapi juga perasaan yang ingin dihadirkan.

“Pohon cemara untuk hiasan Natal itu berbeda-beda, ada yang tinggi puluhan meter dengan diameter yang lebar, ada juga yang kecil minimalis untuk hiasan meja, yang penting aksesoris wajibnya selalu diutamakan seperti bintang Betlehem di atas pohonnya," kata perempuan asal Surabaya itu, Rabu (10/12/2025) sore.

"Itu lambang cahaya dan harapan dari Tuhan. Nah, saat ini warna pink menarik perhatian, jarang terjadi di hiasan pohon natal lainnya, auranya bisa lebih khidmat dan ceria,” imbuh dia.

Untuk itu, dia menjelaskan, tidak ada aturan baku dalam memilih warna atau desain pohon cemara untuk keperluan dekorasi rumah. Kreativitas pemilik justru menjadi keunikan dekorasi itu sendiri.

Fleksibilitas itu membuat pelanggan leluasa bereksplorasi, dari gaya klasik hingga modern minimalis, semua bisa diwujudkan.

“Karena pada dasarnya hiasan pohon natal dapat disesuaikan dengan kondisi atau keinginan pemiliknya, mungkin berbeda jika untuk hiasan di Gereja yang identik dengan warna merah dan emas di setiap ornamennya,” tutur Sujani itu.

Pesanan Mengalir dari Luar Pulau

Menariknya, tren pohon natal pink ternyata juga menarik perhatian dari luar Jawa. Sejak September, Sentosa Florist sudah menerima banyak pesanan dari Papua hingga Ambon.

Pengiriman dilakukan melalui kapal, sehingga pembeli harus memesan jauh-jauh hari.

“Sejak bulan September kami sudah kirim pesanan dari luar pulau yang dikirim menggunakan kapal, durasinya hampir sebulan sampai tujuan."

"Perayaan ini setiap tahun tidak pernah berubah tanggal dan bulannya, jadi mereka sudah memesan jauh hari dan nantinya tibanya sesuai jadwal,” ujar Sujani.

Di tengah kesibukan, ia terus menghias satu per satu pohon cemara berukuran berbeda, memastikan semuanya tampil rapi dan layak dipajang.

Dengan pengalaman panjang, ia memahami bahwa tidak semua rumah memiliki ruang luas. Karena itu, ia sering menyarankan pohon cemara yang bisa dilipat cocok untuk apartemen kecil hingga hunian keluarga muda.

“Kalau ruangannya kecil atau sederhana bisa menggunakan pohon cemara yang dapat dilipat, praktis tidak memakan banyak tempat dan bisa dibawa bepergian,” imbuh dia.

Dari Natal ke Imlek, Ritme Bisnis Tak Pernah Mati

Pada etalasenya, tampak berbagai hiasan seperti patung sinterklas, boneka salju, hingga figur rusa. Beberapa bahkan tampil dalam bentuk diorama berlampu LED.

Harganya pun bervariasi, dari item sederhana hingga dekorasi premium bernilai belasan juta rupiah. 

Kini bagi Sentosa Florist, akhir Desember bukan penutup musim. Justru saat itulah persiapan perayaan lain dimulai.

“Tanggal 20 Desember ke atas sudah menurun untuk pembelian perlengkapan Natal, tanggal  27 Desember kita sudah ganti jualan perlengkapan Imlek, langsung karena Imlek bulan Februari 2026,” kata Sujani.

Alur ini sudah menjadi pola bertahun-tahun. Desember akhir fokus bergeser, sementara Januari menjadi masa sibuk bagi pembeli dari luar kota.

“Penjualan untuk Imlek mulai 27–28 Desember, ramainya Januari kalau untuk orang-orang yang jauh dari Surabaya, kalau masyarakat lokal sih biasanya dekat-dekat ini,” cetus dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/11/163011578/tren-pohon-natal-warna-pink-curi-perhatian-sentuhan-kreatif-dari-surabaya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com