“Kebetulan keluarga saya di kampung halaman juga terdampak banjir bandang. Sehingga susah dihubungi akibat tidak ada sinyal internet,” tuturnya.
Satu-satunya cara yang dinilai efektif untuk memberikan bantuan adalah memberikan makan gratis kepada warga Aceh dengan menunjukkan KTP setiap 4 cabang warung makan miliknya.
Yakni dua cabang di Kota Malang dan dua lainnya di Yogyakarta.
“Makan gratis ini diberikan sejak Sabtu 29 November 2025 lalu, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Teman-teman dari Aceh tinggal datang, kemudian menunjukkan KTP dari Aceh, maka bisa langsung klaim untuk sarapan atau makan gratis sepuasnya di sini. Besok hingga seterusnya kembali lagi juga boleh. Tidak ada batasan," tuturnya.
Baca juga: Minta Uang Rp 3 Juta untuk Pemulasaraan Jenazah Korban Banjir, ASN Aceh Utara Diskors
Selama empat hari sejak makan gratis itu dibuka, Siti Hajnia mengatakan rata-rata setiap hari ada sekitar 25-40 mahasiswa asal Aceh yang datang ke setiap cabang warung makannya. Mereka makan satu hingga dua kali sehari.
"Kalau cabang di Malang sini rata-rata 25-35 orang yang datang. Sedangkan di Yogyakarta bisa 35-40 orang per harinya,” ujarnya.
Ia berharap, melalui fasilitas makan gratis bagi warga Aceh itu dapat mengurangi beban pengeluaran sambil menunggu kabar dari keluarga.
Sebab mahasiswa perantauan asal Aceh yang menempuh pendidikan di Malang dan Yogyakarta cukup banyak.
“Semoga bantuan ini bisa membantu mereka yang jauh dari keluarga, sambil menunggu kabar, dan kiriman uang di tengah kondisi bencana di sana," pungkasnya.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini