Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Warung di Malang Gratiskan Makan Sepuasnya Bagi Warga Perantauan Aceh

Kompas.com, 2 Desember 2025, 17:20 WIB
Imron Hakiki,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemilik warung makan asal Aceh, Siti Hajnia memiliki cara berbeda untuk membantu korban bencana di Sumatera, khususnya wilayah Aceh.

Warung makan Jasa Ayah milik Siti Hajnia yang berlokasi di Jalan Candi Trowulan, Kecamatan Lowowaru, Kota Malang itu memberikan makan gratis tanpa batas kepada warga perantauan Aceh yang ada di Malang.

Makan gratis ini diberikan untuk meringankan beban para keluarga korban banjir Aceh yang berada di perantauan.

Bagi warga Aceh yang ingin mendapatkan fasilitas makan gratis itu, mereka cukup datang ke kedai Jasa Ayah dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Aceh di kasir.

Maka mereka bisa makan sepuasnya dengan berbagai varian lauk pauk, seperti ayam, tongkol, serta menu es teh.

Baca juga: Tembus Daerah Paling Telisolasi Banjir di Aceh Utara, Bupati Harus Pakai Mobil, Perahu dan Motor

Salah satu mahasiswa UIN Malang asal Aceh, Harisul Qiram menjadi salah satu dari sekian warga asal Aceh yang memanfaatkan bantuan ini.

Pria asal Takengon, Kabupaten Aceh Tengah ini mengaku belum mendengar kabar keluarganya di kampung halaman, sejak 4 hari pertama sejak kejadian.

"Kebetulan keluarga di Aceh terisolir lumayan parah. Sehingga baru menghubungi dua kali sejak kejadian, akibat akses internet dan listrik di sana terbatas. Tapi alhamdulillah ondisi selamat semuanya," ungkapnya.

Di tengah kondisi yang belum pasti akibat musibah yang melanda, tentu saja Harisul dituntut harus berhemat.

Oleh karena itu, adanya makan gratis yang digagas Siti Hajnia itu sangat membantu.

"Bagi kami sebagai mahasiswa di perantauan tentu sangat terbantu dengan adanya makan gratis ini. Sambil menunggu kabar lanjutan dari kampung halaman," jelasnya.

Baca juga: Bupati Aceh Timur Marah ke Satpol PP: Saya Kecewa, Tak Ada yang Bawa Truk Angkut Bantuan

Sementara itu, pemilik kedai Jasa Ayah, Siti Hajnia mengatakan program bantuan makan gratis bagi warga Aceh itu digagas sebagai bentuk dedikasinya terhadap korban bencana di Aceh, di mana ia juga berasal dari Bireuen, Provinsi Aceh.

Ia pun memutar otak bagaimana caranya membantu penyintas bencana di sana.

Alhasil, ia berinisiatif untuk membantu perantauan Aceh yang ada di Malang, khususnya kalangan mahasiswa.

Sebab, ia berpikir mereka juga pasti kesusahan akibat orang tuanya tidak bisa mengirim uang seperti biasanya.

“Kebetulan keluarga saya di kampung halaman juga terdampak banjir bandang. Sehingga susah dihubungi akibat tidak ada sinyal internet,” tuturnya.

Satu-satunya cara yang dinilai efektif untuk memberikan bantuan adalah memberikan makan gratis kepada warga Aceh dengan menunjukkan KTP setiap 4 cabang warung makan miliknya.

Yakni dua cabang di Kota Malang dan dua lainnya di Yogyakarta.

“Makan gratis ini diberikan sejak Sabtu 29 November 2025 lalu, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Teman-teman dari Aceh tinggal datang, kemudian menunjukkan KTP dari Aceh, maka bisa langsung klaim untuk sarapan atau makan gratis sepuasnya di sini. Besok hingga seterusnya kembali lagi juga boleh. Tidak ada batasan," tuturnya.

Baca juga: Minta Uang Rp 3 Juta untuk Pemulasaraan Jenazah Korban Banjir, ASN Aceh Utara Diskors

Selama empat hari sejak makan gratis itu dibuka, Siti Hajnia mengatakan rata-rata setiap hari ada sekitar 25-40 mahasiswa asal Aceh yang datang ke setiap cabang warung makannya. Mereka makan satu hingga dua kali sehari.

"Kalau cabang di Malang sini rata-rata 25-35 orang yang datang. Sedangkan di Yogyakarta bisa 35-40 orang per harinya,” ujarnya.

Ia berharap, melalui fasilitas makan gratis bagi warga Aceh itu dapat mengurangi beban pengeluaran sambil menunggu kabar dari keluarga.

Sebab mahasiswa perantauan asal Aceh yang menempuh pendidikan di Malang dan Yogyakarta cukup banyak.

“Semoga bantuan ini bisa membantu mereka yang jauh dari keluarga, sambil menunggu kabar, dan kiriman uang di tengah kondisi bencana di sana," pungkasnya.

Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini



Terkini Lainnya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau