Salin Artikel

Pemilik Warung di Malang Gratiskan Makan Sepuasnya Bagi Warga Perantauan Aceh

Warung makan Jasa Ayah milik Siti Hajnia yang berlokasi di Jalan Candi Trowulan, Kecamatan Lowowaru, Kota Malang itu memberikan makan gratis tanpa batas kepada warga perantauan Aceh yang ada di Malang.

Makan gratis ini diberikan untuk meringankan beban para keluarga korban banjir Aceh yang berada di perantauan.

Bagi warga Aceh yang ingin mendapatkan fasilitas makan gratis itu, mereka cukup datang ke kedai Jasa Ayah dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Aceh di kasir.

Maka mereka bisa makan sepuasnya dengan berbagai varian lauk pauk, seperti ayam, tongkol, serta menu es teh.

Salah satu mahasiswa UIN Malang asal Aceh, Harisul Qiram menjadi salah satu dari sekian warga asal Aceh yang memanfaatkan bantuan ini.

Pria asal Takengon, Kabupaten Aceh Tengah ini mengaku belum mendengar kabar keluarganya di kampung halaman, sejak 4 hari pertama sejak kejadian.

"Kebetulan keluarga di Aceh terisolir lumayan parah. Sehingga baru menghubungi dua kali sejak kejadian, akibat akses internet dan listrik di sana terbatas. Tapi alhamdulillah ondisi selamat semuanya," ungkapnya.

Di tengah kondisi yang belum pasti akibat musibah yang melanda, tentu saja Harisul dituntut harus berhemat.

Oleh karena itu, adanya makan gratis yang digagas Siti Hajnia itu sangat membantu.

"Bagi kami sebagai mahasiswa di perantauan tentu sangat terbantu dengan adanya makan gratis ini. Sambil menunggu kabar lanjutan dari kampung halaman," jelasnya.

Sementara itu, pemilik kedai Jasa Ayah, Siti Hajnia mengatakan program bantuan makan gratis bagi warga Aceh itu digagas sebagai bentuk dedikasinya terhadap korban bencana di Aceh, di mana ia juga berasal dari Bireuen, Provinsi Aceh.

Ia pun memutar otak bagaimana caranya membantu penyintas bencana di sana.

Alhasil, ia berinisiatif untuk membantu perantauan Aceh yang ada di Malang, khususnya kalangan mahasiswa.

Sebab, ia berpikir mereka juga pasti kesusahan akibat orang tuanya tidak bisa mengirim uang seperti biasanya.

“Kebetulan keluarga saya di kampung halaman juga terdampak banjir bandang. Sehingga susah dihubungi akibat tidak ada sinyal internet,” tuturnya.

Satu-satunya cara yang dinilai efektif untuk memberikan bantuan adalah memberikan makan gratis kepada warga Aceh dengan menunjukkan KTP setiap 4 cabang warung makan miliknya.

Yakni dua cabang di Kota Malang dan dua lainnya di Yogyakarta.

“Makan gratis ini diberikan sejak Sabtu 29 November 2025 lalu, hingga batas waktu yang belum ditentukan. Teman-teman dari Aceh tinggal datang, kemudian menunjukkan KTP dari Aceh, maka bisa langsung klaim untuk sarapan atau makan gratis sepuasnya di sini. Besok hingga seterusnya kembali lagi juga boleh. Tidak ada batasan," tuturnya.

Selama empat hari sejak makan gratis itu dibuka, Siti Hajnia mengatakan rata-rata setiap hari ada sekitar 25-40 mahasiswa asal Aceh yang datang ke setiap cabang warung makannya. Mereka makan satu hingga dua kali sehari.

"Kalau cabang di Malang sini rata-rata 25-35 orang yang datang. Sedangkan di Yogyakarta bisa 35-40 orang per harinya,” ujarnya.

Ia berharap, melalui fasilitas makan gratis bagi warga Aceh itu dapat mengurangi beban pengeluaran sambil menunggu kabar dari keluarga.

Sebab mahasiswa perantauan asal Aceh yang menempuh pendidikan di Malang dan Yogyakarta cukup banyak.

“Semoga bantuan ini bisa membantu mereka yang jauh dari keluarga, sambil menunggu kabar, dan kiriman uang di tengah kondisi bencana di sana," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/02/172056378/pemilik-warung-di-malang-gratiskan-makan-sepuasnya-bagi-warga-perantauan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com