Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan APBD 2026 Berkurang Rp 150 M, Walkot Blitar Harap Warga Pahami Konsekuensinya

Kompas.com, 23 Oktober 2025, 23:01 WIB
Asip Agus Hasani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin berharap warga Blitar dapat memahami konsekuensi dari berkurangnya pendapatan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar tahun anggaran 2026 yang diproyeksikan mencapai angka Rp 150 miliar.

Tingginya pengurangan pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 itu terutama disumbang oleh pemangkasan komponen transfer ke daerah (TKD) pemerintah pusat sebesar Rp 114 miliar, yakni dari Rp 614 miliar pada 2025 menjadi Rp 500 miliar di 2026.

Komponen pendapatan lainnya, yakni bagi hasil opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) terpangkas Rp 22 miliar, dari Rp 42 miliar pada 2025 menjadi Rp 20 miliar di 2026.

Adapun dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) terpangkas Rp 15 miliar, dari Rp 32 miliar menjadi Rp 17 miliar.

“Jadi APBD kita di 2026 ini terpangkas sekitar 25 persen jika dibandingkan nilai tahun 2025. Jadi kami tentu berharap warga Kota Blitar bisa memahami langkah-langkah rasionalisasi atau penyesuaian yang harus kami lakukan,” ujar Ibin saat ditemui, Kamis (23/10/2025).

Baca juga: TKD Dipangkas Rp 223 Miliar, Pontianak Coret Belanja Seremonial, Fokus Layanan Publik

Nilai APBD Kota Blitar 2025 sekitar Rp 948 miliar dan terpangkas sebesar Rp 155 miliar menjadi sekitar Rp 793 miliar di 2026 nanti.

Menurut Ibin, nilai APBD Kota Blitar tahun anggaran 2026 itu akan menjadi yang terendah setidaknya dalam 10 tahun terakhir.

“Kalau dibandingkan dengan nilai tertinggi di 2022 senilai Rp 1,076 triliun maka APBD 2026 nanti terpaut Rp 283 miliar di bawahnya,” ujarnya.

Karena itu, kata dia, Pemkot Blitar harus melakukan penyesuaian belanja anggaran, mulai dari pemotongan tunjangan kinerja (tukin) aparatur sipil negara (ASN), menghindari pembangunan infrastruktur berbiaya mahal, dan pengalihan bantuan sosial.

“Untuk infrastruktur, pembangunan gedung dan lainnya kita hindari yang mahal. Kita prioritaskan untuk yang berdampak langsung pada perputaran roda ekonomi masyarakat dan yang segera memberi kontribusi pada PAD (pendapatan asli daerah),” kata dia.

Baca juga: TKD Dipangkas, Pemprov Kalteng Bentuk Tim untuk Tingkatkan Pendapatan dari Pajak

Begitu juga dengan program bantuan sosial yang diinisiasi oleh Wali Kota Blitar terdahulu, Santoso, yakni pemberian bantuan beras kepada keluarga miskin yang di tahun 2024 menelan dana Rp 14,86 miliar dan Rp 12,09 miliar di 2025.

Ibin mengatakan, Pemkot Blitar berencana mengurangi nilai belanja bantuan beras atau bahkan menghapuskan belanja bantuan tersebut dan menggantinya dengan bantuan makanan kepada kaum manula miskin.

“Mungkin akan kita ganti dengan pemberian makan ‘rantangan’ dua kali sehari kepada manula miskin yang sudah jompo atau mungkin sudah tidak punya anggota keluarga,” ujarnya.

Meski demikian, Ibin menegaskan bahwa langkah-langkah efisiensi atau pun rasionalisasi itu belum diputuskan secara resmi.

Pihaknya ingin lebih dulu meminta pengertian dari warga atas langkah-langkah rasionalisasi tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau