Meskipun berstatus darurat, konstruksi jembatan dipastikan kokoh dengan fondasi yang diperkuat batu bronjong berlapis di kedua bibir sungai, serta strous atau penguat hingga kedalaman empat meter.
“Rangka jembatan menggunakan besi kanal dengan sistem knock down,” imbuhnya.
Baca juga: Warga dan Relawan Gotong Royong, Jembatan Maut yang Viral di Lampung Diperbaiki
Karena sifatnya yang darurat, jembatan ini hanya boleh dilalui kendaraan roda empat dengan beban maksimal 10 ton, yang diprioritaskan untuk kendaraan keluarga dan niaga ringan.
Sementara itu, truk besar tetap diarahkan untuk melewati jalur lain.
Pemkab Banyuwangi juga menargetkan pembangunan jembatan permanen akan dimulai pada tahun 2026 di lokasi jembatan lama yang ambles.
“Jembatan eksisting rencananya akan dibangun kembali tahun depan, dengan estimasi pengerjaan enam bulan,” ujar Yayan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang