Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuhan Pacitan Ditemukan Tewas di Hutan, Ada Indikasi Bunuh Diri

Kompas.com, 25 September 2025, 20:13 WIB
Slamet Widodo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

PACITAN, KOMPAS.com - Identitas jenazah yang ditemukan di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jawa Timur mengarah pada tersangka pembunuhan yang selama ini diburu polisi. 

Ini berdasarkan hasil otopsi sementara dan ciri-ciri fisik yang identik dengan tersangka.

Proses evakuasi jenazah yang dilakukan di lokasi yang cukup terjal berlangsung kurang lebih satu jam.

Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke ruang otopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Jenazah ditemukan di hutan Desa Temon, berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi rumah korban pembunuhan," kata Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar melalui sambungan telepon, Kamis (25/09/2025).

Baca juga: Mayat Membusuk di Hutan Pacitan, Diduga Buronan Kasus Pembunuhan

Anak dari tersangka yang selamat, yakni BM (17), juga dihadirkan di kamar jenazah RSUD dr Darsono Pacitan guna membantu proses identifikasi jenazah.

Dari keterangan BM, ia mengonfirmasi bahwa pakaian yang dikenakan mayat tersebut adalah pakaian terakhir yang digunakan pelaku yang tidak lain adalah ayah kandungnya sebelum kejadian pembunuhan di Desa Temon.

Selain itu, ciri-ciri fisik seperti tahi lalat dan bekas jahitan di telinga juga menguatkan bahwa jenazah tersebut adalah tersangka pembunuhan yang selama ini dalam pencarian.

Saat ditemukan, jenazah sudah tidak utuh dan membusuk.

Diperkirakan, pelaku tewas sekitar lima hari setelah kejadian pembunuhan.

Hasil otopsi menunjukkan adanya bekas sayatan di tangan kiri. Diduga, pelaku mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat urat nadinya.

"Perbedaannya sangat jelas dengan tangan kanan, serta adanya ruang luka yang cukup besar di pergelangan tangan kiri sekitar satu hingga dua sentimeter," ucap Ayub.

"Dugaan kuat, sementara ini memang tersangka. Namun, kepastian mengenai identitas dan penyebab kematian masih menunggu hasil otopsi resmi yang akan dikirimkan oleh tim dokter. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan bunuh diri, namun penyelidikan lebih lanjut tetap dilakukan," kata dia.

Baca juga: Anjing Pelacak Buru Terduga Pelaku Pembunuhan di Pacitan, Diduga ke Luar Desa Temon

Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto yang beredar terkait penemuan jenazah ini dan mempercayakan penanganan kasus sepenuhnya kepada aparat kepolisian.

"Kami sebagai polisi penegak hukum berharap agar warga tidak cemas lagi dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa," ucap Ayub.

Kapolres Pacitan juga mengucapkan terima kasih kepada anggota gabungan dari TNI-Polri, pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat yang telah bekerja sama dalam proses pencarian sejak awal hingga ditemukannya tersangka.

Apabila hasil otopsi resmi mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah tersangka, sesuai Pasal 77 KUHP, proses hukum lebih lanjut terkait kasus ini dapat dibatalkan demi hukum.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau