Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Darurat Tuntas, Aktivitas 3 Desa di Banyuwangi Pulih

Kompas.com, 25 September 2025, 20:24 WIB
Fitri Anggiawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menyelesaikan pembangunan jembatan darurat Sungai Lembu yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pesanggaran.

Tiga desa tersebut, yaitu Desa Sumberagung, Kandangan, dan Sarongan, sebelumnya terisolasi akibat jembatan penghubung yang mengalami keretakan dan ambles.

Jembatan yang terbuat dari baja dengan sistem knock down ini dirancang untuk akses kendaraan roda empat, melengkapi jembatan darurat roda dua yang telah dibangun beberapa hari setelah jembatan utama ambrol.

Jembatan darurat dibangun sekitar 300 meter dari lokasi jembatan lama, menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 2,6 miliar yang dialokasikan untuk kondisi kebencanaan.

Baca juga: Jembatan Kali Tutur Lumajang Putus, Warga Gotong Royong Bangun Jembatan Darurat dari Bambu

Dengan selesainya pembangunan jembatan, aktivitas warga di ketiga desa tersebut kini kembali normal.

“Alhamdulillah, dari Sungai Lembu ke Sarongan sekarang bisa berjalan lancar dan bisa beraktivitas seperti biasa. Mobil sekarang sudah bisa lewat," kata Sri Windarti, salah satu warga setempat.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang meninjau langsung jembatan tersebut.

Jembatan darurat ini dapat dilalui oleh kendaraan roda empat selama arus sungai kecil.

Namun, saat debit air meningkat, akses jembatan akan terhambat.

“Alhamdulillah sudah selesai dan bisa dilewati mobil. Jembatan ini menjadi prioritas karena menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pesanggaran. Selanjutnya, jembatan permanen akan kami bangun di lokasi jembatan yang lama pada 2026,” ungkap Ipuk.

Baca juga: Bupati Lumajang Sebut Pembangunan Jembatan Kali Tutur yang Putus Butuh Rp 3,5 miliar

Ipuk juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga yang telah bergotong-royong dan mendukung selama proses pembangunan jembatan darurat.

"Terima kasih pada masyarakat Pesanggaran yang turut membantu dan mendukung berdirinya jembatan ini," tambahnya.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, menjelaskan bahwa pembangunan jembatan darurat ini memakan waktu dua bulan karena rangkanya dirakit langsung di pabrik.

“Lokasi ini dipilih karena bentangnya paling sempit, hanya 30 meter, sehingga lebih efisien untuk pemasangan jembatan sementara,” ungkap Yayan, sapaan akrabnya.

Jembatan tersebut memiliki panjang 30 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 2,1 meter.

Meskipun berstatus darurat, konstruksi jembatan dipastikan kokoh dengan fondasi yang diperkuat batu bronjong berlapis di kedua bibir sungai, serta strous atau penguat hingga kedalaman empat meter.

“Rangka jembatan menggunakan besi kanal dengan sistem knock down,” imbuhnya.

Baca juga: Warga dan Relawan Gotong Royong, Jembatan Maut yang Viral di Lampung Diperbaiki

Karena sifatnya yang darurat, jembatan ini hanya boleh dilalui kendaraan roda empat dengan beban maksimal 10 ton, yang diprioritaskan untuk kendaraan keluarga dan niaga ringan.

Sementara itu, truk besar tetap diarahkan untuk melewati jalur lain.

Pemkab Banyuwangi juga menargetkan pembangunan jembatan permanen akan dimulai pada tahun 2026 di lokasi jembatan lama yang ambles.

“Jembatan eksisting rencananya akan dibangun kembali tahun depan, dengan estimasi pengerjaan enam bulan,” ujar Yayan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau