JEMBER, KOMPAS.com - Reaktivasi 3 stasiun kecil di Kabupaten Jember, Jawa Timur, disyukuri oleh warga setempat. Mereka berharap pengaktifan stasiun itu tak hanya sementara.
Andreas Rosario, warga Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Jember, mengaku tiap pekan pasti naik kereta api lokal Pandanwangi.
Tempat kerjanya di Kabupaten Banyuwangi dan biasanya berangkat dari Stasiun Kalisat, Jember, dan turun di Stasiun Temuguruh.
Sejak Stasiun Ledokombo diaktifkan, ia mengaku senang karena tak lagi jauh-jauh ke Kalisat yang sekira 15 menit dari rumahnya untuk naik kereta.
Baca juga: Safari Festival Film Santri ke Jember, Karya Lolos Kuratorial Bakal Masuk Layar Bioskop
"Saya enggak tahu kalau ternyata hanya dibuka sampai penutupan jalur Gumitir selesai," responsnya ketika mendapatkan informasi bahwa reaktivasi stasiun kecil itu hanya sampai 30 September.
Andreas berharap reaktivasi itu bisa berlaku seterusnya di stasiun yang terakhir beroperasi pada 2021 lalu.
Baca juga: Berusia 110 Tahun, Terowongan Mrawan dan Garahan di Jember Akan Dipugar dan Direvitalisasi
"Sebulan dua bulan kalau banyak penumpang bisa diaktifkan, tapi sesuai kebijakan kereta," katanya sembari menunggu kedatangan kereta, Rabu (13/8/2025).
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, pihaknya juga menginginkan hal serupa dan akan menyampaikan masukan dari penumpang kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Baik itu pengaktifan seterusnya maupun penambahan kereta api lainnya.
"Kami senang ada kereta baru. Sudah kami gosok sarannya ke DJKA biar lengkap ini sarananya," ujarnya.
Keputusannya nanti berdasarkan hasil evaluasi DJKA.
"Kalau kami sebagai operator pasti suport, selain potensi pertumbuhan penumpang tentu potensi pertumbuhan ekonomi kerakyatan di sekitar stasiun tersebut," terangnya kepada Kompas.com.
Cahyo menyebutkan, laporan terkini jumlah penumpang di 3 stasiun kecil di Jember yang baru kembali diaktifkan pada 11 Agustus.
Jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Ledokombo tercatat 11 orang, Stasiun Sempolan 5 orang, dan Stasiun Garahan 9 orang.
Data penumpang turun di Stasiun Ledokombo 13 orang, Stasiun Sempolan 8 orang, dan Stasiun Garahan 6 orang.