Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Ledokombo Jember Aktif Lagi, Warga Minta Tak Sementara

Kompas.com, 13 Agustus 2025, 19:08 WIB
Mega Silvia,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Reaktivasi 3 stasiun kecil di Kabupaten Jember, Jawa Timur, disyukuri oleh warga setempat. Mereka berharap pengaktifan stasiun itu tak hanya sementara.

Andreas Rosario, warga Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Jember, mengaku tiap pekan pasti naik kereta api lokal Pandanwangi.

Tempat kerjanya di Kabupaten Banyuwangi dan biasanya berangkat dari Stasiun Kalisat, Jember, dan turun di Stasiun Temuguruh.

Sejak Stasiun Ledokombo diaktifkan, ia mengaku senang karena tak lagi jauh-jauh ke Kalisat yang sekira 15 menit dari rumahnya untuk naik kereta.

Baca juga: Safari Festival Film Santri ke Jember, Karya Lolos Kuratorial Bakal Masuk Layar Bioskop

"Saya enggak tahu kalau ternyata hanya dibuka sampai penutupan jalur Gumitir selesai," responsnya ketika mendapatkan informasi bahwa reaktivasi stasiun kecil itu hanya sampai 30 September.

Andreas berharap reaktivasi itu bisa berlaku seterusnya di stasiun yang terakhir beroperasi pada 2021 lalu.

Baca juga: Berusia 110 Tahun, Terowongan Mrawan dan Garahan di Jember Akan Dipugar dan Direvitalisasi

"Sebulan dua bulan kalau banyak penumpang bisa diaktifkan, tapi sesuai kebijakan kereta," katanya sembari menunggu kedatangan kereta, Rabu (13/8/2025).

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, pihaknya juga menginginkan hal serupa dan akan menyampaikan masukan dari penumpang kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Baik itu pengaktifan seterusnya maupun penambahan kereta api lainnya.

"Kami senang ada kereta baru. Sudah kami gosok sarannya ke DJKA biar lengkap ini sarananya," ujarnya.

Keputusannya nanti berdasarkan hasil evaluasi DJKA.

"Kalau kami sebagai operator pasti suport, selain potensi pertumbuhan penumpang tentu potensi pertumbuhan ekonomi kerakyatan di sekitar stasiun tersebut," terangnya kepada Kompas.com.

Cahyo menyebutkan, laporan terkini jumlah penumpang di 3 stasiun kecil di Jember yang baru kembali diaktifkan pada 11 Agustus.

Jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Ledokombo tercatat 11 orang, Stasiun Sempolan 5 orang, dan Stasiun Garahan 9 orang.

Data penumpang turun di Stasiun Ledokombo 13 orang, Stasiun Sempolan 8 orang, dan Stasiun Garahan 6 orang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau