Menurutnya, dengan metode belajar yang seperti itu semakin memudahkan anak-anak untuk cepat mencerna plejaran dan tidak bosan.
“Karena kan mereka pagi sampai siang sudah sekolah, sore ngaji, terus malamnya belajar lagi. Jadi biar gak jenuh kita bikin konsepnya belajar sambil bermain,” paparnya.
Ditambah lagi, bagi anak yang mendapatkan nilai rapor di atas 96 biasanya akan diberikan reward kecil-kecilan berupa buku, pensil, atau tas untuk lebih memacu semanat belajar.
“Untuk bimbelnya sendiri memang gratis, tapi kita ada bantuan dana dari RW, jadi itu yang kita gunakan untuk reward untuk mereka, terus sebelum pulang biasanya juga kita kasih jajan kecil-kecilan ke adik-adiknya,” tuturnya.
Tidak hanya bermanfaat bagi para murid, tetapi program ini juga menjadi saran pembelajaran remaja Karang Taruna dalam pengendalian emosi.
“Jadi agar pemuda-pemuda itu lebih proaktif dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar, terutama di kampungnya sendiri dulu. Selain itu, untuk mencegah pergaulan bebas, tawuran,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang