Sedangkan untuk makanan, ibunya selalu menghindari makanan yang mengandung minyak, seperti gorengan atau makanan yang berlemak tinggi.
"Ibu itu senang makanan wong ndeso, tidak suka makanan yang gurih mengandung minyak. Lebih suka makanan yang dikukus," jelasnya.
Satumi dan Sarman tergabung embarkasi Surabaya di Kloter 89 dengan jadwal keberangkatan tanggal 28 Mei 2025 mendatang.
Baca juga: Belasan Jemaah Haji Aceh Tunda Keberangkatan meski Sudah Lunasi Biaya dan Kantongi Visa
Nantinya juga bergabung dengan jamaah asal Kabupaten Pasuruan 1.412. Sarman berencana selama rangkaian ibadah haji ia akan mengikutkan ibunya pada program Murur dan Tanazul.
Tidak bermalam di Muazdalifah melainkan berdiam dalam bus selama mabit di Muazdalifah. Selain itu, juga tidak menginap di tenda mina melainkan menginap di hotel.
"Karena sesuai arahan dari Kemenag untuk lansia akan ikut program Murur dan Tanazul. Semoga sehat selama menjalani rangkaian haji nanti," harapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang