MAGETAN, KOMPAS.com – Gerakannya masih gesit ketika diminta maju ke depan di antara ratusan jemaah haji lainnya karena berusia paling tua.
Mbah Manan menerima uang saku Rp 1 juta dari Pj Bupati Magetan Nizhamul sebagai apresiasi.
Pada usianya yang ke-85 tahun, Mbah Manan menjadi salah satu calon jemaah haji dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang berjumlah 429 orang.
Dia mengaku berangkat sendirian ke Tanah Suci.
“Saya berangkat sendiri. Di sana saya pasti dapat teman,” ujarnya ditemui di Pendopo Surya Graha Magetan, Jumat (16/5/2025).
Baca juga: Kisah Kakek Penjual Es Campur yang Akan Ibadah Haji, Joget Senang Usai Ditelepon Kemenag
Mbah Manan mengaku mendaftarkan haji pada tahun 2016 dengan melunasi langsung pembayaran biaya naik haji sebesar Rp 36 juta.
“Saya bayar langsung Rp 36 juta dari menjual sawah,” ucapnya tersenyum lebar.
Manan sebelumnya bekerja sebagai perangkat Kelurahan Jomblang, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Menurut dia, naik haji merupakan panggilan Allah yang harus dilaksanakan.
Dia mengaku selama menjadi perangkat desa selalu menyisihkan gajinya untuk persiapan naik haji.
“Alhamdulillah, dari sedikit-sedikit menyisihkan gaji bisa berangkat hari ini. Saya ya sebisanya nanti berdoa di sana. Saya pingin mendalami ngaji,” ucapnya.
Manan mengaku menjadi pejabat pemerintah desa atau pamong hingga usia 68 tahun karena masih diminta untuk menjabat meski masuk masa pensiun di usia 64 tahun.
Namun, warga memintanya untuk menjabat sebagai pamong desa.
“Saya masih disuruh menjabat lagi meski usia saya masuk pensiun 64 tahun. Saya menjabat pamong desa selama 45 tahun,” katanya.
Meski memasuki usia 85 tahun dan sudah pensiun dari jabatan pamong di desanya, Mbah Manan masih dipercaya warga untuk memegang bank desa yang diberi nama Bank Brigadir.