Menurut pihak TNBTS, kejadian ini mengindikasikan bahwa kondisi tersebut patut diduga dilakukan secara terencana. Adapun beberapa aset yang dirusak sebagai berikut:
a. Satu buah laptop inventaris SPTN Wilayah I hancur
b. Satu buah meja kerja patah
c. Kunci dan STNK mobil Pajero Sport milik BB TNBTS hilang (diambil massa) serta ban mobil dikempiskan
Baca juga: Gunung Bromo Buka Lagi pada 2 April 2025, Pengunjung Diimbau Beli Tiket Online
d. Beberapa barang pecah belah hancur
e. Helm pribadi petugas dirusak.
Adapun BB TNBTS telah menerapkan sistem booking online 100 persen sejak 1 Oktober 2019 hingga saat ini.
Dengan demikian, baik pengunjung yang datang secara perorangan maupun menggunakan jasa wisata diwajibkan membeli tiket secara online terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kawasan wisata Gunung Bromo.
BB TNBTS juga telah melakukan sosialisasi terhadap penggunaan sistem booking online ke beberapa pihak yang berkepentingan.
Tercatat, sejak Oktober 2024, telah dilakukan beberapa kali sosialisasi, baik kepada pemegang izin PBPSWA, paguyuban Jip, pelaku jasa wisata, maupun instansi terkait (Dishub, Pemda, Disbupar, kepolisian dan TNI).
BB TNBTS telah mengadakan sosialisasi dan diskusi dengan tour operator pada tanggal 28 April 2025 di Visitor Center Cemorolawang.
Pertemuan tersebut menyepakati beberapa hal, antara lain ketertiban kunjungan, akses lalu lintas, dan kewajiban pembayaran melalui website booking online yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar TNBTS, Kepala Bidang Teknis Konservasi TNBTS, Kepala Bidang PTN Wilayah I, dan pelaku wisata khususnya, tour leader dan pengemudi jip di wilayah Probolinggo.
salah satu kesepakatannya yakni QR-code bukti booking online dipegang oleh masing-masing pengemudi jip.
Menurut pihak TNBTS, secara umum, kejadian macetnya Cemorolawang yang berkembang menjadi kericuhan disebabkan karena banyaknya pengunjung yang belum membeli tiket masuk.
Pembelian tiket biasanya dilakukan melalui tour operator atau operator jip. Pihak-pihak inilah yang biasanya tidak tertib dalam pembelian tiket meskipun sudah dilakukan sosialisasi dan menyepakati penyertaan QR-code pada masing masing pengemudi jip.
"Terhadap pengerusakan dan pencurian aset serta intimidasi kepada petugas, pihak BB TN BTS akan segera melaporkan ke pihak berwajib," kata Rudijanta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang