Menurutnya, para pemudik biasanya membutuhkan uang untuk diberikan sebagai angpau Lebaran kepada sanak saudara.
Namun, tahun ini, tarif jasa penukaran uang mengalami kenaikan dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 untuk setiap penukaran uang sebesar Rp 100.000.
“Kata bosnya, tahun ini uangnya langka dan mahal,” kata Mustofa tanpa merinci lebih lanjut tentang kelangkaan tersebut.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Lebaran di Maluku
Hal serupa juga dialami oleh Agustinus, penjual jasa penukaran uang lainnya yang baru memulai usaha di Jalan A Yani.
Ia mengaku omzet per hari berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta, yang juga turun lebih dari separuh dibandingkan dengan omzet harian tahun lalu.
Agustinus dan Mustofa sama-sama meyakini bahwa penurunan omzet penjualan jasa penukaran uang disebabkan oleh lesunya perekonomian nasional.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang