Sebagai komunitas yang berkecimpung di bidang pelestarian sejarah, Didin menyampaikan, pihaknya juga seringkali mendapati adanya vandalisme.
Pihaknya juga kerap kali melakukan aksi pembersihan.
Namun, aksi vandalisme yang tidak diketahui pelakunya itu acap kali terjadi berulang.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap campur tangan pemerintah secara langsung agar masyarakat teredukasi dengan baik sehingga vandalisme tidak terjadi kembali.
“Termasuk penggunaan lilin di dalam goa itu juga termasuk vandalisme. Makanya kami berharap pemerintah bisa memasang imbauan di sekitar lokasi,” kata mantan wartawan ini.
Adapun Goa Selomangleng merupakan sebuah situs cagar budaya yang berada di Kota Kediri bagian barat, tepatnya berada di kawasan Gunung Klotok dan jajaran pegunungan Wilis.
Goa buatan yang berada di tebing batu andesit itu cukup unik.
Terdiri dari dua ruangan dengan sejumlah ornamen, mulai dari pahatan hias pada dinding hingga adanya sejumlah patung, termasuk kepala kala.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang