Editor
Untuk generasi X (44-57), Khofifah-Emil mendapat dukungan 56,3 persen responden, disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 18,1 persen, dan 3,5 persen dukungan untuk Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Serta terdapat 22,1 persen responden generasi X yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
Sementara itu untuk generasi baby boomers (58-76), Khofifah-Emil mendapat dukungan 50,4 persen responden; disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 19,3 persen, dan 1,5 persen dukungan untuk Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Serta terdapat 28,9 persen responden generasi baby boomers yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
"Dari sini usia tidak menjadi variabel pembeda. Keliatan hampir semua kelompok usia, Khofifah-Emil unggul. Jadi variabel usia tidak menjadi isu," kata Yohan Wahyu, Peneliti Litbang Kompas dalam program Obrolan News Room Kompas.com, Jumat (15/11/2024) pagi.
Baca juga: Kampanye di Jember, Khofifah Ungkap Capaian Investasi Rp 145 Triliun
"Tapi kalau kita bandingkan dalam diri masing-masing pasangan calon, Risma-Gus Hans itu lebih kuat di pemilih tengah paruh baya, 36- 43 tahun."
"Ini pemilih yang mungkin punya pengalaman memilih 1-2 kali pemilu. Mereka basisnya di situ, sama genz itu basisnya Risma dan Gus Hans. Sementara Khofifah hampir merata di semua generasi," tambah dia.
Yohan juga menyebut ada pertanyaan apakah tokoh-tokoh lain menjadi pertimbangan saat memiliki gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.
"Angkanya tidak terlalu tinggi dan tidak siginifikan. Hasilnya memang tidak begitu tinggi bahkan tidak ada 50 persen untuk mereka mempertimbangkan."
"Jadi sebenarnya faktor-faktor di luar sosok calonnya hanya sebagai faktor penambah saja. Faktor utamanya justru sosok calon tersebut," kata dia.
Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 2-7 November 2024.
Sebanyak 800 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan “margin of error” penelitian +/- 3,46 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang