Hafid memutuskan untuk memodifikasi kendaraannya setelah merasa resah dengan keuntungan yang minim dari usahanya.
Dengan harga BBM yang terus naik dan harga jual yang stagnan, ia merasa perlu mencari solusi.
"Saya bertemu teman dari STM yang memiliki bengkel otomotif. Kami menonton video di YouTube tentang cara modifikasi kendaraan dari BBM ke gas dan melakukan uji coba," ungkap dia.
Mulyadi, teman sekolah Hafid yang membantu modifikasi menjelaskan, proses tersebut tidak langsung berhasil.
"Kami sampai bolak-balik menghubungi pemilik akun YouTube modifikasi BBG asal Banyuwangi. Setelah dibimbing berkali-kali, akhirnya mesin bisa menyala," sebut dia.
Mulyadi juga menambahkan, untuk memodifikasi kendaraan, tidak banyak peralatan yang diperlukan.
Baca juga: Permen ESDM yang Mewajibkan Penggunaan Bahan Bakar Gas Segera Terbit
"Biaya peralatan berkisar Rp 200.000-Rp 600.000 untuk satu unit kendaraan, tergantung kualitas peralatan yang dipilih," ujar dia.
Kepala Kesatuan Lalulintas Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Bagus Wijanarko menjelaskan, Pemerintah mendorong penggunaan BBG untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
Ia menegaskan, tak ada masalah bagi masyarakat yang melakukan diversifikasi dari BBM ke BBG, selama mengikuti standar yang ditetapkan Pemerintah.
"Jadi masyarakat harus ikut standar dari Pemerintah yang sudah teruji kelayakannya," ujar dia.
Hafid mengaku telah memodifikasi seluruh kendaraan miliknya ke BBG, termasuk mobil Toyota Avanza dan motornya.
Baca juga: Pertamina Kenalkan BBG GasKu di IIMS 2024, Harga Rp 4.500 per Liter
"Tidak pernah ada masalah dengan mesin. Kecepatannya relatif sama dengan menggunakan BBM," kata Hafid.
Dengan adanya modifikasi ini, Hafid berharap dapat terus mengembangkan usahanya dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang