"Kita sudah ada pelatihan, karena mau tidak mau, yo Cak (Armuji) yo, biasanya dulu yang offline sekarang harus online, mau tidak mau harus online," ujarnya.
"Karena itulah kita punya e-commerce yang ada di Indonesia tahun 2023 itu, 533 triliun, maka salah satunya kita harus dengan apa? Pelatihan dengan platoform tadi dengan online. Kita juga men-trend produke yo cak yo?" tambahnya.
Namun, Armuji kembali menyela ucapan calon wali kotanya tersebut di atas panggung. Dia menceritakan terkait kondisi tempat perbelanjaan modern yang sudah mulai sepi pengunjung.
"Sekarang ini, kalau zaman saya dulu, zaman saya, sebagai pembeli kita itu pilih ke pasar tuku (beli) dilayani. zaman milenial koyok (seperti) Mas Thoni, sekarang mereka datang milih dewe (sendiri)," ujar Armuji.
Baca juga: Debat Pilkada Surabaya, Paslon Tunggal Eri-Armuji Terima Pertanyaan Warga
Menurut Armuji, proses pembelian suatu barang mempunyai perkembangan di setiap generasinya. Salah satunya, Gen Z yang hanya memerlukan ponsel untuk memesan sesuatu.
"Tapi sekarang enggak, Gen Z itu, mereka duduk di rumah, main hp (handphone) barang teko (datang). Enggak nggawe duwe (pakai uang), gawe hp gak atek sosok, iyo gak atek sosok pancen (pakai hp gak pakai kembalian, iya memang gak pakai kembalian)," ucapnya.
Terakhir, Eri menyela lagi penjelasan Armuji tersebut ketika waktu menunjukkan kurang dari 10 menit. Dia menekankan terkait pentingnya pelatihan untuk para pedagang agar lebih modern.
"Jadi kita akan melakukan pelatihan untuk platform dan tren-tren produknya. Kita akan latih semua, kita akan menjadikanya, matur nuwun (terima kasih)," tutup Eri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang