KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar telah menetapkan dua pasangan calon kepala daerah yang akan berkompetisi memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Blitar periode 2024-2029 pada Pilkada Serentak 2024.
Pertama, pasangan petahana Rini Syarifah sebagai calon bupati dan Abdul Ghoni sebagai calon wakil bupati.
Pasangan ini diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusai 26 kursi atau 52 persen dari total 50 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar.
Pasangan ini juga didukung dua partai politik non-parlemen yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Peluang Kemenangan PDI-P di Pilkada Blitar, Hasto: Ini Rumah Bung Karno
Kedua, pasangan Rijanto sebaai calon bupati dan Beky Herdihansah sebagai calon wakil bupati.
Pasangan yang menamakan diri “Rizky” ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang keseluruhan memiliki 24 kursi atau 48 persen dari total 50 kursi di DPRD Kabupaten Blitar.
Pasangan Rijanto-Beky juga didukung sejumlah partai politik non-parlemen.
Berikut ini profil singkat empat figur dari dua pasangan calon tersebut.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengunjungi Rumah Sakit Srengat.Ayahnya, Musa Ismail, adalah salah satu pendiri PKB Kota Blitar.
Ia mengenyam pendidikan dari SD hingga SMA di Blitar. Rini tercatat lulus SD Negeri Kepanjenlor, Kota Blitar pada 1989 dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kota Blitar.
Ijazah tingkat SMA ia dapatkan dari SMA Negeri 1 Garum, Kabupaten Blitar, tahun 1995. Rini melanjutkan pendidikan tinggi diploma tiga (D3) program studi akuntansi di Universitas Brawijaya Malang.
Menikah dengan Zainal Arifin, Rini dikaruniai 2 anak.
Sebelum masuk ke dunia politik Blitar, nama Rini nyaris tidak dikenal masyarakat Blitar.
Perempuan berusia 47 tahun itu lebih banyak menggeluti bisnis keluarga. Ia ikut mengelola Toko Restu sejak 1996.
Baca juga: Ada Kesalahan, Berkas Pendaftaran Semua Calon di Pilkada Blitar Dikembalikan
Kemudian, mulai 2015 hingga 2019 Rini mengelola usaha peternakan kambing dan sapi.
Pada periode yang sama, ia tercatat sebagai manajer sebuah usaha di bidang sound system, yakni Ultima Sound System. Sejak 2017, Rini tercatat sebagai pengelola rumah makan Bale Karisa.
Sebelum tampil sebagai kandidat kepala daerah dengan nama pencitraan “Mak Rini” pada Pilkada 2020, ia nyaris tidak dikenal publik.
Pada Pilkada 2020, Rini membuat kejutan. Meski hanya didukung koalisi partai politik yang menguasai 17 kursi atau 34 persen dari total kursi DPRD Kabupaten Blitar, Rini berhasil jadi orang nomor satu di Blitar.