BLITAR, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan optimisme terhadap peluang kemenangan calon yang diusung PDI-P dalam Pilkada Serentak 2024 di Kota dan Kabupaten Blitar.
Menurutnya, wilayah Blitar memiliki makna khusus sebagai "rumah Bung Karno" (Presiden Soekarno).
“Ya, calon di Blitar tentu saja. Ini rumah Bung Karno,” ungkap Hasto saat ditemui di pelataran kompleks Makam Bung Karno, Sabtu (21/9/2024).
Baca juga: Elektabilitas Pramono-Rano 28,4 Persen, PDI-P: Baru Muncul Sudah Seperti Itu
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas pertanyaan media terkait peluang PDI-P dalam kontestasi politik mendatang.
Hasto menambahkan, PDI-P optimistis meraih kemenangan tidak hanya di Kota dan Kabupaten Blitar, namun juga di daerah sekitar seperti Kabupaten Tulungagung, Kota dan Kabupaten Malang, Kota Batu, serta Kabupaten Kediri.
“Sehingga kita harapkan Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan sekitarnya, Tulungagung, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, menjadi satu kesatuan. Sama dengan Kediri yang juga dibangun dengan baik,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Pergantian Presiden, Megawati Tugaskan Hasto Ziarah Makam Bung Karno
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Blitar pada Jumat (31/5/2024), Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menekankan posisi strategis Kota dan Kabupaten Blitar bagi partai.
Djarot menegaskan, DPP PDI-P akan memberikan perhatian khusus demi kemenangan calon kepala daerah yang diusung di daerah tersebut.
PDI-P dikenal sebagai partai politik yang mendominasi kursi legislatif dan eksekutif di Kota dan Kabupaten Blitar pasca-Reformasi 1998.
Tahun itu dianggap titik balik dalam menumbangkan Rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Meski demikian, PDI-P mengalami tantangan, terutama dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2020, di mana pasangan calon petahana Rijanto – Marhaenis Urip Widodo kalah dari pasangan Rini Syarifah – Rahmat Santoso.
Perolehan kursi legislatif PDI-P di Kota dan Kabupaten Blitar juga menunjukkan penurunan pada Pemilu 2024.
Di Kota Blitar, kursi PDI-P berkurang dari 10 menjadi 8, atau sekitar 32 persen dari total 25 kursi di DPRD.
Sementara di Kabupaten Blitar, kursi PDI-P berkurang dari 19 menjadi 16, juga sekitar 32 persen dari total 50 kursi di DPRD.
Dalam Pilkada Serentak 2024, PDI-P mengusung pasangan Bambang Rianto dan Bayu Setyo Kuncoro sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Blitar, serta Rijanto–Beky Herdihansah sebagai calon bupati dan wakil bupati Blitar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang