Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situbondo Bangun GOR Bung Karna, Legislator: Namanya Tak Punya Nilai Sejarah

Kompas.com - 20/06/2024, 07:44 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Anggota DPRD Situbondo mempersoalkan pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Bung Karna di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, terutama terkait nama dan anggarannya.

Johantono, anggota Komisi 3 DPRD Situbondo menyatakan, pembangunan GOR Bung Karna penuh polemik. Permasalahan pertama tentang anggaran yang awalnya Rp 22 miliiar berubah menjadi Rp 30,8 miliiar.

"Kenaikan perubahan yang awal anggarannya Rp 22 miliar menjadi Rp 30,8 miliiar tanpa sepengatahuan DPRD, seharusnya dikonsultasikan, minimal ada surat pemberitahuan oleh Pemkab Situbondo," ucap Johan, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Sidang Pengeroyokan Siswa MTS di Situbondo, Keluarga Korban Minta Ganti Rugi Rp 2,3 Miliar

Menurutnya, dalam aturannya pihak pemerintah daerah wajib melaporkan kerja pembangunan yang menggunakan APBD setiap 6 bulan sekali. Namun kegiatan tersebut tidak pernah dilakukan.

"Pada nomenklatur APBD 2024 sepakat anggaran pembangunan GOR sebesar Rp 22 miliiar dan namanya hanya Gedung Olahraga bukan GOR Bung Karna," katanya.

Pemberian nama GOR Bung Karna itu dinilai tidak tepat karena tidak bermuatan sejarah yang melekat di Situbondo. Berbeda dengan Gelora Bung Karno diberikan nama tersebut karena memiliki muatan sejarah besar bagi Indonesia.

"Kalau dibandingkan dengan Gelora Bung Karno ya jauh, Beliau (Sukarno) seorang proklamator kemerdekaan negara dan memiliki peran yang besar untuk bangsa," katanya.

Johan juga menyatakan sangat menyayangkan tindakan bupati Situbondo tersebut. Pertama kenaikan anggaran pembangunan yang dilakukam secara diam-diam dan kedua pemberian nama yang dinilai tidak tepat.

"Pemberian nama itu seakan-akan bupati gila hormat karena tidak ada pondasi sejarah, kami juga tidak pernah membahas nama GOR Bung Karna itu," katanya.

Respons bupati

Bupati Situbondo Karna Suswandi menyatakan, kegiatan pembangunan resmi dimulai sejak Rabu (19/6/2024). Dia berharap GOR Bung Karna tersebut menjadi tempat kegiatan nasional dan regional yang diselenggarakan setiap tahun.

"Pembangunan GOR Bung Karna dengan kapasitas 3.000 orang dan kami harapkan menjadi pengungkit daya ekonomi yang maksimal, harapannya ada berbagai event nasional maupun regional bisa selenggarakan di Situbondo," ucap Karna kepada wartawan saat doorstop, Rabu (19/6/2024).

Dia juga menyatakan, proses pembangunan GOR Bung Karna tersebut memiliki estimasi waktu proses pembangunan selama 6 bulan, sehingga awal tahun depan sudah ada peresmian dan bisa diadakan acara olahraga.

"Estimasi pembangunan 6 bulan, Desember 2024 selesai," katanya.

Baca juga: Tabung Gas Bocor, 3 Rumah di Situbondo Terbakar

Karna mengakui, pemberian nama "GOR Bung Karna" tidak diatur dalam undang-undang. Contohnya Stadion Gelora Bung Karno yang dibangun oleh Presiden Sukarno menggunakan APBN.

"Tidak ada pelarangan nama itu, Gelora Bung Karno dibangun oleh Pak Karno, pakai dana APBN dan tidak ada yang protes, yang protes itu sebenarnya bangga juga, cuma karena iri dengki hasut akhirnya seperti itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makam Wanita 7 Hari Meninggal Dibongkar, Tali Pocong Kepala dan Perut Dicuri

Makam Wanita 7 Hari Meninggal Dibongkar, Tali Pocong Kepala dan Perut Dicuri

Surabaya
Kebakaran Tempat Gym dan Spa di Kota Malang, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Kebakaran Tempat Gym dan Spa di Kota Malang, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Surabaya
Kemenag Magetan Pastikan 2 Jemaah Haji yang Meninggal akan Mendapat Santunan Rp 60 Juta Lebih

Kemenag Magetan Pastikan 2 Jemaah Haji yang Meninggal akan Mendapat Santunan Rp 60 Juta Lebih

Surabaya
Ibu dan Anak di Situbondo Tewas Ditabrak Truk Tronton

Ibu dan Anak di Situbondo Tewas Ditabrak Truk Tronton

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Seorang Jemaah Haji Asal Kediri Wafat karena Gangguan Pernapasan

Seorang Jemaah Haji Asal Kediri Wafat karena Gangguan Pernapasan

Surabaya
Motor Operasional Kantor PMI Mojokerto Hilang Dicuri

Motor Operasional Kantor PMI Mojokerto Hilang Dicuri

Surabaya
Warga Blitar Kehilangan Rp 200 Juta Setelah Jadi Korban Penipuan Bermodus “Like and Follow”

Warga Blitar Kehilangan Rp 200 Juta Setelah Jadi Korban Penipuan Bermodus “Like and Follow”

Surabaya
Mayat Wanita dan Bayi di Sidoarjo, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Mayat Wanita dan Bayi di Sidoarjo, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Surabaya
Atribut Politik Tak Berizin di Kota Batu Akan Ditertibkan

Atribut Politik Tak Berizin di Kota Batu Akan Ditertibkan

Surabaya
Seekor Sapi di Lumajang Tercebur ke Sumur 10 Meter, Evakuasi Butuh 3 Jam

Seekor Sapi di Lumajang Tercebur ke Sumur 10 Meter, Evakuasi Butuh 3 Jam

Surabaya
OTK Lempar Sabu-sabu dari Luar ke Lapas Kediri, Terekam CCTV

OTK Lempar Sabu-sabu dari Luar ke Lapas Kediri, Terekam CCTV

Surabaya
Derita Balita Dibunuh Orangtuanya lalu Dikubur di Samping Rumah, Korban Pernah Disundut Rokok 5 Kali

Derita Balita Dibunuh Orangtuanya lalu Dikubur di Samping Rumah, Korban Pernah Disundut Rokok 5 Kali

Surabaya
Anaknya Diduga Dinikahi Oknum Pengasuh Ponpes Tanpa Sepegetahuannya, Ayah: Saya Kaget

Anaknya Diduga Dinikahi Oknum Pengasuh Ponpes Tanpa Sepegetahuannya, Ayah: Saya Kaget

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com