BLITAR, KOMPAS.com–Wali Kota Blitar Santoso mengaku akan pensiun dari panggung politik jika tidak mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk kembali maju dalam Pilkada 2024.
“Jadi saya sudah sepakat sebagai kader PDI-P, kalau memang direkom ya dengan sekuat tenaga kita jalankan. Kalau tidak ya istirahat,” ujar Santoso di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Blitar usai mengambil formulir penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota Blitar, Rabu (1/5/2024).
Santoso juga menyatakan tidak akan coba mencari rekomendasi untuk menjadi calon wali kota Blitar dari partai lain.
“Saya tidak akan mengikuti pinangan dari partai lain. Itu sebagai bentuk keseriusan saya melaksanakan tugas-tugas sebagai kader PDI-P,” ujarnya.
Baca juga: Sidang Kasus Pengeroyokan Santri di Blitar, 17 Terdakwa Mendapat Vonis Berbeda
Pernyataan tegas Santoso itu menepis spekulasi dirinya akan mencari rekomendasi dari partai-partai lain jika tidak mendapatkan rekomendasi dari PDI-P.
Pada Pilkada 2020, Santoso merebut rekomendasi DPP PDI-P meskipun pada fase penjaringan di DPC PDIP Kota Blitar mendaftar sebagai calon wakil wali kota.
Kala itu, dia berpasangan dengan anak sulung M Samanhudi Anwar, Henry Pradipta Anwar, yang juga mendaftar sebagai calon wali kota.
Di luar dugaan, rekomendasi DPP PDI-P untuk Pilkada 2020 Kota Blitar diberikan kepada Santoso yang kemudian berpasangan dengan Tjutjuk Sunario, politisi Partai Gerindras asal Surabaya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Kota Blitar Syahrul Alim mengatakan, hingga Rabu 10.30 WIB, hari pertama dibukanya pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota Blitar melalui PDI-P telah ada dua tokoh yang mengambil formulir.
Keduanya adalah Santoso dan Bambang Riyanto alias Bambang Kawit.
Syahrul menggambarkan Bambang Kawit sebagai politisi senior yang telah dikenal di kalangan warga Kota dan Kabupaten Blitar dan pernah menduduki kursi DPRD Kota Blitar dan DPRD Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon
Pada Pemilu 2024 yang baru saja berlangsung, Bambang Kawit maju calon anggota legislatif untuk DPR RI tapi melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Daerah Pemilihan (Dapil) VI Jawa Timur yang meliputi wilayah Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, dan Kota Kediri.
Namun, Bambang tidak berhasil mendapatkan suara yang cukup untuk mendapatkan tiket ke Senayan.
Terkait keputusannya untuk mendaftarkan diri pada penjaringan calon kepala daerah Kota Blitar melalui PDIP, Bambang mengaku dirinya sudah mengundurkan diri dari PKB dan kini telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P.
“Saya izin (PKB). Tapi saya juga sudah bukan anggota Partai Kebangkitan Bangsa. Saya sudah mengundurkan diri. Kemarin saya ke PKB itu hanya untuk caleg DPR RI pada waktu itu. Cuman itu. Setelah itu saya mengundurkan diri dan sudah ber-KTA PDI Perjuangan saya. Tidak mungkin dobel-dobel. Saya merah,” tuturnya.
DPC PDI-P Kota Blitar membuka pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota Blitar hingga 7 Mei.
Pengembalian formulir pendaftaran akan dibuka mulai 8 Mei hingga 12 Mei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.