Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Kompas.com - 24/04/2024, 16:35 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) memberikan pendampingan untuk anak korban pencabulan ayah tirinya yang merupakan anggota Polsek Sawahan, Surabaya.

Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bachri mengatakan, pihaknya sudah mendatangi tempat tinggal sementara korban (15) di sekitar Kecamatan Krembangan, Selasa (23/4/2024).

"Kunjungan terkait permohonan nenek korban untuk pendampingan secara psikologi maupun pendampingan secara hukum," kata Syaiful ketika dikonfirmasi melalui pesan, Rabu (24/4/2024).

Kedatangan Komnas PA tersebut untuk menanyakan terkait peristiwa pencabulan yang dialami korban. Kemudian, mereka baru memberikan pendampingan yang cocok untuk bocah itu.

Baca juga: Polisi Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun, Nenek Korban: Hukum, Pecat, Tak Ada Ampun

"Kunjungan lebih banyak menekankan kepada mencari informasi serta penguatan untuk korban serta keluarga. Komnas PA siap mendampingi hingga kasus ini tuntas," jelasnya.

Syaiful prihatin dengan adanya kasus pencabulan anak terjadi di Surabaya yang mendapatkan predikat kota layak anak. Bahkan, pelaku, K (53), merupakan seorang anggota polisi aktif.

"Memperihatinkan buat kami, terduga pelaku merupakan salah satu aparat yang harusnya melindungi warga serta keluarga. Tapi ini malah membuat cacat masa depan anak tersebut," ujarnya.

Oleh karena itu, Syaiful berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang berat atas tindakanya tersebut. Sebab, tersangka adalah aparat sekaligus orangtua yang seharusnya melindungi.

"Tuntutan kami adalah agar pelaku dihukum selama 20 tahun. Karena sesuai UU nomor 35 tahun 2014 (tentang perlindungan anak) hukuman maksimal 15 tahun," ucapnya.

"(Hukuman itu) bisa ditambah dengan 1/3 masa tuntutan, apabila orang tersebut adalah orang yang berhak mengayomi mendapat perlindungan," tambah Syaiful.

Lebih lanjut Komnas PA meminta agar semua pihak bisa merespons peristiwa pencabulan anak ini dengan baik. Salah satunya dengan memberikan bantuan dan meminimalisasi terulangnya kejadian itu.

Diberitakan sebelumnya, korban mengalami pencabulan dari ayah tirinya sejak masih duduk dibangku kelas 5 SD, atau 2020 silam. Tindakan itu baru diketahui pihak keluarga Ramadhan 2024.

Baca juga: 4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

Korban yang merupakan warga Kecamatan Pabean Cantikan tersebut kerap dirayu ayah tirinya. Bahkan, bocah itu sempat mendapatkan ancaman karena selalu menolak ajakan pelaku.

Sedangkan, Kapolsek Sawahan Kompol Domingos De Fatima Ximenes membenarkan adanya kasus pencabulan yang telah dilakukan oleh salah satu anggotanya tersebut.

“Masih tahap pemeriksaan Propam Polda (Jatim) dan Reskrim (Polres Pelabuhan Tanjung) Perak,” kata Domingos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com