Manajer Penunjang Medis Rumah Sakit Unair dr Cahyo Wibisono mengatakan, ada 160 pasien yang dievakuasi ke luar gedung.
"Ada 60 pasien dari ICU, pasien dewasa 80, sisanya anak-anak," jelasnya, Jumat, dikutip dari Antara.
Sementara itu, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair Martha Kurnia Kusumawardani menuturkan, pihak RS Unair memiliki prosedur baku (code green) bila suatu waktu gempa melanda.
Jika peristiwa tersebut terjadi, pasien dan semua pengunjung dievakuasi dari gedung RS untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.
"RS Unair telah melaksanakan penanganan sesuai SOP terkait musibah gempa yang terjadi, termasuk dengan mengamankan pasien serta pasien rentan (bayi)," terangnya.
Baca juga: Gempa M 5,9 dan M 6,5 Tuban Terjadi di Zona Kegempaan Rendah, BMKG: Kami Surprise
Terkait kejadian pada Jumat, Martha mengungkapkan, pasien-pasien yang sempat dievakuasi tersebut dimasukkan kembali ke ruang perawatan.
Langkah ini diambil seusai pihak RS berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya.
"Pasien yang telah dievakuasi ke luar gedung, secara bertahap sejak sore tadi telah dimasukkan kembali ke dalam kamar perawatan rumah sakit dengan tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi," paparnya.
Untuk diketahui, rentetan gempa Tuban terjadi pukul 11.22 WIB (magnitudo 6,0), pukul 12.31 WIB (magnitudo 5,2), dan pukul 15.52 (magnitudo 6,5).
Lokasi gempa berada pada 130-133 kilometer timur laut Tuban. Kedalaman tiga gempa itu 10 kilometer.
Baca juga: Gempa Susulan M 6,5 Bikin Warga di Tuban Panik dan Menangis Ketakutan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim-Timur dengan judul Dampak Gempa, Hingga Malam Pasien RS Unair Masih Dirawat di Halaman Rumah Sakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.