Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus, Seorang Pemandu Lagu Jadi Tersangka

Kompas.com - 06/03/2024, 16:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AA (23), pemuda asal Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur tewas setelah makan seblak dicampur racun tikus.

Dari hasil penyelidikan, pelaku yang meracun AA adalah NF (27), seorang pemandu lagu yang juga teman AA.

NF pun ditangkap polisi pada Selasa (5/3/2024).

Kasus tersebut berawal saat AA mengirim uang sebesar Rp 20 juta kepada NF. Saat itu AA ingin berkenalan dengan seorang pemandu lagu yang juga rekan NF.

Baca juga: Petani Keluhkan Harga Gabah di Lamongan yang Kini Anjlok

Kepada AA, NF mengaku butuh biaya besar untuk bisa berkenalan dengan perempuan pemandu lagu yang diinginkan oleh AA.

Namun dengan berjalannya waktu, AA tak kunjung dikenalkan oleh NF kepada pemandu lagu yang dimaksud.

AA pun meminta uangnya dikembalikan. Karena kesal terus ditagih, NF pun membunuh AA dengan cara mencampur seblak yang dimakan AA dengan racun tikus.

Peristiwa ini terjadi di bengkel tambal ban Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan pada Rabu (7/2/2024) pukul 15.00 WIB

Di hari kejadian, pelaku membeli seblak dan memasukkan racun tikus dalam makanan kesukaan korban.

Baca juga: Konvoi Anggota Perguruan Silat di Lamongan Lukai 3 Warga

Lalu ia menemui korban di bengkel tambal ban dan menawarkan seblak tersebut pada AA.

"Taruh di kursi dulu," kata korban seperti yang ditirukan tersangka saat diperiksa polisi, Selasa (5/3/2024).

Korban yang tidak curiga sedikitpun, kemudian memakannya. Saat makan seblak beracun, tersangka yang bekerja di sebuah kafe sudah tidak ada di lokasi.

Usai memakan seblak tersebut, korban dinyatakan tewas.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahya membenarkan polisi berhasil mengungkap dugaan rencana pembunuhan dengan korban AA.

"Masih dalam pengembangan pemeriksaan," kata Ipda Andi Nur Cahya.

Baca juga: Pembangunan Ulang Stadion Surajaya Lamongan Dimulai Hari Ini, Akan Berstandar FIFA

Polres Lamongan kemudian menunjuk pengacara dari Tim Advokat LABH Al-Banna, Juris Justitio Hakim Putra untuk mendampingi tersangka yang hidup sebatang kara.

"Betul, kita ditunjuk Polres untuk mendampingi tersangka. Tersangka ini miskin, kedua orang tuanya sudah meninggal dan hidup sendirian," kata Juris, Rabu (6/3/2024).

Karena ancaman hukumannya di atas lima tahun, maka pelaku harus didampingi oleh penasihat hukum.

Terkait tindak pidana yang dilakukan tersangka, Juris membenarkan, bermula dari keinginan korban untuk kenal dengan seorang pemandu lagu.

"Tersangka kalut karena ditanyai korban terus. Akhirnya nekat merencanakan itu (pembunuhan). Diracun dengan racun tikus dicampur dengan makanan seblak," ungkapnya.

Pemeriksaan terhadap tersangka belum selesai dan masih akan dilanjutkan.

"Kewajiban kami harus mendampingi tersangka," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sudah Transfer Rp 20 Juta Tak juga Dikenalkan Wanita LC, AA Tewas Dibunuh Teman Pakai Seblak Beracun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com