“Untuk santunan lagi proses. Karena pekerjaan beliau sakit, kelelahan. Sehingga kita ajukan ke provinsi untuk dapat santunan dari Bawaslu RI,” ungkap Yudi.
Adapun perihal hak-hak lainnya sebagai pekerja, ternyata almarhum tidak mendapat jaminan sosial tenaga kerja. Almarhum hanya tercatat kepesertaan di BPJS Kesehatan.
Perihal itu, menurut Yudi, ketiadaan Jamsostek itu sudah tergantikan dengan santunan yang akan diperoleh dari Bawaslu nanti.
“Jamsostek tidak ada. Kalau pengawas pemilu sudah ada santunan, pengganti Jamsostek dari Bawaslu,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, para petugas penyelenggara maupun pengawas harus bekerja ekstra keras dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar pemilu bisa berjalan lancar.
Tak jarang mereka bekerja sampai larut malam bahkan hingga pagi untuk menyelesaikan tugasnya itu.
Baca juga: Sehari Jelang Pemilu, Bupati Kediri Gelar Khataman Al Quran dan Doa Bersama
Tajwa Zakkia, seorang petugas KPPS di Kelurahan Jamsaren mengatakan, dirinya saat pencoblosan tanggal 14 Februari itu bertugas mulai pukul 07:00 WIB dan baru pulang ke rumah sekitar jam 07.00 WIB keesokan harinya.
“Jadi capeknya luar biasa. Dan rata-rata semua merasakannya,” ungkap perempuan yang akrab disapa Tajwa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.