SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno memberikan pujian atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja.
Pujian tersebut diungkapkan Sandi, setelah mendatangi kegiatan pelatihan kemasan dan digital marketing bersama UMKM, di Kecamatan Sidokumpul, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (8/2/2024).
Baca juga: Penjelasan Ahok soal Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja
“Pak Jokowi ini dulu senior kita waktu saya tugas di Pemprov DKI, saya mengusung (pepatah Jawa) mikul dhuwur mendhem jero,” kata Sandi, kepada awak media, usai bertemu pelaku UMKM, Kamis (8/2/2024).
Sandi pun mengartikan pepatah Jawa tersebut. Menurutnya, kebaikan pemimpin itu harus diangkat dan ditonjolkan. Sedangkan keburukannya harus ditutup dengan rapat.
“Kebaikan-kebaikan pimpinan itu yang harus kita tampilkan. Jika ada yang sedikit kurang atau koreksi itu kita tidak perlu pertontonkan, tapi justru menjadi koreksi,” jelasnya.
Baca juga: Blak-blakan Ahok Sebut Gibran Ban Serep, Jokowi Bukan Joki Prabowo
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia tersebut mengungkapkan, salah satu kinerja Jokowi yang perlu diapresiasi adalah terkait keputusan penyesuaian pajak hiburan.
“Saya bertugas di kabinet Pak Jokowi sudah tahun keempat, beliau ini sangat cepat bekerja. Contohnya (rencana kenaikan) pajak hiburan kemarin menjadi suatu polemik, masyarakat mengeluh,” ucapnya.
“Pak Jokowi langsung bekerja, memanggil para pembantunya, salah satunya kami dari Kemenparekraf yang langsung memberikan keputusan agar kebangkitan pariwisata, hiburan, dan ekonomi Indonesia ini terus berjalan,” tambahnya.
Selain itu, Sandi juga memberikan pujian, mengenai kenaikan angka pertemubuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5 persen. Menurutnya, pencapaian tersebut berkat kinerja Jokowi.
“Angka 5 persen dari pertumbuhuan (ekonomi) kita ini itu menunjukkan, Pak Jokowi efektif bekerja. Menurut saya harus akui keberhasilan hampir 10 tahun dari pemerintahan Pak Jokowi," ujarnya.
Baca juga: Siap Tukar Pikiran dengan Ahok, Gibran: Kalau Diberikan Kesempatan, Siap
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat meluruskan pernyataannya bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tak bisa bekerja.
Pernyataan tersebut sempat menimbulkan kegaduhan dan viral di media sosial.
Menurut Ahok kalimat "Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja" bukan merujuk pada kinerja.
Namun pada status Jokowi dan Gibran yang tidak mungkin menjalankan program nawacita.
"Gibran mana mau kerja kalau dia jadi wakil presiden? Begitu lho ya yang gua ngomong (maksud). Wakil (presiden) dalam struktur itu enggak bisa (menjalankan nawa cita). Lu enggak punya kuasa," ungkap Ahok dalam bincang-bincang dengan Kompas.com di sela kegiatan di Kupang, NTT, Rabu (7/2/2024).
Begitu pula dengan Presiden Jokowi yang akan segera lengser dari kursi presiden.
Dia melanjutkan, tidak ada kepastian Prabowo akan meneruskan nawacita meski didukung Jokowi.
"Kalau nomor dua, lu yakin (Prabowo akan menjalankan nawa cita)? Dia itu yang sudah nyerang Pak Jokowi bertahun-tahun. Lu yakin dia enggak akan sikat Pak Jokowi?" lanjut Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.