Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Ketua Partai Pengusung Ganjar - Mahfud di Kota Malang soal Spanduk Penolakan Gibran

Kompas.com - 30/01/2024, 21:45 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua ketua partai di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai bagian dari pengusung capres dan cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD, mengaku tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab soal adanya spanduk penolakan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua DPC PDIP Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, memastikan pembuat dan pemasang spanduk penolakan Gibran bukan dan tidak ada kaitan dengan pihaknya.

Menurutnya, hal itu bisa saja dilakukan masyarakat atau relawan Mahfud MD sesuai dengan tulisan yang ada di salah satu spanduk.

Baca juga: Hingga Hari Ini, Bawaslu Temukan 4 Spanduk Penolakan terhadap Gibran di Kota Malang

"Tidak, itu murni dari masyarakat, kami juga tidak tahu siapa yang sekarang di luar kontrol kami, kalau sudah menyangkut masyarakat umum, tapi yang jelas saya pastikan itu bukan dari internal kami," kata Made pada Selasa (30/1/2024).

"Itu murni adalah suara relawan tanpa ada kaitannya dengan partai, tidak ada informasi dari relawan mana juga, di spanduk tersebut sudah ada tulisan relawan Pak Mahfud," lanjut Made.

Pihaknya juga telah berpesan kepada tim pemenangan Ganjar - Mahfud untuk tetap bergerak sesuai aturan yang ada seperti tidak ada bentuk-bentuk provokasi yang dapat mengganggu kondusivitas Kota Malang.

"Selama berkoordinasi dengan kami, kami selalu ingatkan untuk berkampanye dengan santun, tetap dalam koridor sesuai peraturan dan perundang-undangan, terutama dengan aturan PKPU," katanya.

Menurutnya, spanduk penolakan Gibran merupakan bentuk kekecewaan dari hasil debat terakhir cawapres beberapa waktu lalu yang kemudian menimbulkan reaksi di masyarakat.

Baca juga: Bawaslu Bangkalan Copot Spanduk Kecaman terhadap Gibran

"Masyarakat berhak menilai dengan adanya debat capres dan cawapres yang terbuka, kita tidak bisa melihat mana yang benar, semua merasa punya pendapat masing-masing yang harus diekspresikan, didengar oleh orang lain," katanya.

Selain itu, spanduk tersebut dinilai juga sebagai bentuk kebebasan berekspresi dari masyarakat yang tidak bisa dikendalikan.

Dia juga tidak bisa menyampaikan apakah adanya spanduk penolakan Gibran itu justru merugikan tim pemenangan Ganjar - Mahfud atau tidak.

"Partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi ini, kita tidak bisa menilai apakah itu merugikan atau tidak."

"Tetapi paling tidak kebebasan berekspresi apa yang disampaikan oleh masyarakat ya itu yang terjadi sekarang, ini bagian dari dinamika dan fenomena yang terjadi, kita tidak bisa mengendalikan," katanya.

Menurutnya, masyarakat berhak menilai hasil debat capres dan cawapres beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Gibran saat debat terakhir cawapres pada Minggu (21/1/2024) melakukan gestur seperti mencari-cari sesuatu selama beberapa detik.

Baca juga: Lagi, Ada Spanduk Penolakan Gibran di Jalan Kaliurang Kota Malang

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com