Salin Artikel

Tanggapan Ketua Partai Pengusung Ganjar - Mahfud di Kota Malang soal Spanduk Penolakan Gibran

Ketua DPC PDIP Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, memastikan pembuat dan pemasang spanduk penolakan Gibran bukan dan tidak ada kaitan dengan pihaknya.

Menurutnya, hal itu bisa saja dilakukan masyarakat atau relawan Mahfud MD sesuai dengan tulisan yang ada di salah satu spanduk.

"Tidak, itu murni dari masyarakat, kami juga tidak tahu siapa yang sekarang di luar kontrol kami, kalau sudah menyangkut masyarakat umum, tapi yang jelas saya pastikan itu bukan dari internal kami," kata Made pada Selasa (30/1/2024).

"Itu murni adalah suara relawan tanpa ada kaitannya dengan partai, tidak ada informasi dari relawan mana juga, di spanduk tersebut sudah ada tulisan relawan Pak Mahfud," lanjut Made.

Pihaknya juga telah berpesan kepada tim pemenangan Ganjar - Mahfud untuk tetap bergerak sesuai aturan yang ada seperti tidak ada bentuk-bentuk provokasi yang dapat mengganggu kondusivitas Kota Malang.

"Selama berkoordinasi dengan kami, kami selalu ingatkan untuk berkampanye dengan santun, tetap dalam koridor sesuai peraturan dan perundang-undangan, terutama dengan aturan PKPU," katanya.

Menurutnya, spanduk penolakan Gibran merupakan bentuk kekecewaan dari hasil debat terakhir cawapres beberapa waktu lalu yang kemudian menimbulkan reaksi di masyarakat.

"Masyarakat berhak menilai dengan adanya debat capres dan cawapres yang terbuka, kita tidak bisa melihat mana yang benar, semua merasa punya pendapat masing-masing yang harus diekspresikan, didengar oleh orang lain," katanya.

Selain itu, spanduk tersebut dinilai juga sebagai bentuk kebebasan berekspresi dari masyarakat yang tidak bisa dikendalikan.

Dia juga tidak bisa menyampaikan apakah adanya spanduk penolakan Gibran itu justru merugikan tim pemenangan Ganjar - Mahfud atau tidak.

"Partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi ini, kita tidak bisa menilai apakah itu merugikan atau tidak."

"Tetapi paling tidak kebebasan berekspresi apa yang disampaikan oleh masyarakat ya itu yang terjadi sekarang, ini bagian dari dinamika dan fenomena yang terjadi, kita tidak bisa mengendalikan," katanya.

Menurutnya, masyarakat berhak menilai hasil debat capres dan cawapres beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Gibran saat debat terakhir cawapres pada Minggu (21/1/2024) melakukan gestur seperti mencari-cari sesuatu selama beberapa detik.

Diduga ekspresi Gibran tersebut telah memancing reaksi di masyarakat terhadap putra Presiden Jokowi itu.

Senada, Ketua DPC PPP Kota Malang, Makhrus mengatakan bahwa pihaknya juga tidak tahu siapa yang membuat dan memasang spanduk Gibran. Pihaknya juga tengah menelusuri hal itu.

"Tidak ada konfirmasi, tidak tahu siapa yang membuat. Kami juga masih menelusuri siapa di balik itu," katanya.

Dia juga berpesan kepada semua pihak pendukung Ganjar - Mahfud untuk tetap menjaga kondusivitas Kota Malang.

"Kami berpesan jangan menjelekkan orang, kita harus menjaga Malang kondusif, tidak pernah ada kerusuhan dalam menjelang pemilu," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/30/214547078/tanggapan-ketua-partai-pengusung-ganjar-mahfud-di-kota-malang-soal-spanduk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke