Haidar mengatakan, ada tiga desa di wilayah Kecamatan Glagah yang mengeluh soal konsumsi kurang layak.
"Desa Paspan dan Desa Kenjo. Yang satunya saya lupa desa apa," ungkap Haidar.
Terkait soal konsumsi makanan untuk KPPS yang diduga berbelatung, Haidar memastikan bukan berada di wilayahnya.
"Kami pastikan bukan di Glagah, karena video yang beredar tidak sama dengan konsumsi yang ada di sini,” ujar Haidar.
Baca juga: Uang Transportasi KPPS Makassar Tak Dibayar, KPU: Masih Proses
Menurutnya, pengadaan konsumsi untuk pelantikan peserta KPPS dilakukan oleh PPK dan PPS. Bukan ranah ranah KPU kabupaten.
"Tidak ada sangkut pautnya dengan KPU kabupaten," cetus Haidar.
Dia menjelaskan, pemesanan konsumsi yang berjumlah ratusan kotak itu dilakukan melalui jasa catering sebelum pelantikan. Hanya saja pada saat hari H pelantikan, konsumsi mendadak basi.
“Iya jadi saat hari H, yang datang tidak sesuai harapan. Hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Banyak konsumsi yang basi,” terangnya.
Setelah mendapat komplain dari peserta KPPS, pihaknya langsung melakukan klarifikasi kepada pihak catering.
"Yang bersangkutan dari pihak catering, sudah meminta maaf," tegas Haidar.
Tidak hanya di Kecamatan Glagah, komplain juga datang dari Kecamatan Muncar.
Menurut informasi, di Kecamatan ini terdapat dua desa yang mengalami hal serupa yakni Desa Sumberberas dan Desa Tambakrejo.
Baca juga: Usai Dilantik Jadi KPPS, Pemuda di Jember Lompat ke Dalam Sumur, Korban Ditemukan Tewas
Bahkan parahnya, tak hanya basi, kondisi lauk yang satu paket dengan nasi kotak yang diberikan kepada para peserta KPPS, berbelatung.
"Iya benar, kita dapat laporan konsumsi basi," kata Ketua PPK Muncar, Victor Andreyanto, kepada Kompas.com.