Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didampingi Bupati Ipuk, Siti Atikoh Ganjar Safari Politik di Banyuwangi

Kompas.com, 25 Januari 2024, 19:37 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siti Atikoh Suprianti atau yang dikenal dengan Atikoh Ganjar melakukan safari politik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).

Istri Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo itu, datang ke Kota Gandrung didampingi langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

Dalam safari politiknya itu, Atikoh bertemu dengan para buruh pabrik pengalengan ikan di PT Sumbernyala Muncar Banyuwangi.

Baca juga: Dampingi Siti Atikoh di Manado, Rio Dondokambey: Beliau Paling Cocok Jadi Ibu Negara

Atikoh ingin mengakomodir persoalan kaum buruh yang selama ini tidak didengar, untuk dititipkan kepada capres-cawapres nomor urut 03.

"Saya ke sini ingin langsung menyerap aspirasi panjenengan semua. Apa yang menjadi keluhan bisa diakomodir oleh Pak Ganjar - Mahfud," kata Atikoh, Kamis (25/1/2024).

Atikoh mengatakan, selama ini persoalan yang dihadapi kaum buruh adalah tentang kesejahteraan pekerja.

Tak hanya itu, masalah yang sering dihadapi buruh yang rata-rata perempuan itu tentang kebutuhan pokok yang harganya melambung dan pendidikan mahal.

"Soal pendidikan mahal, Ganjar - Mahfud menghadirkan program satu sarjana satu KK," ujar Atikoh.

Baca juga: Atikoh Heran Banyak Baliho Ganjar-Mahfud Mendadak Hilang di Kampungnya

Menurut Atikoh, Ganjar-Mahfud siap menyongsong Indonesia Emas dengan menyiapkan SDM berkualitas.

"Kenapa? Agar anak-anak kita punya kualitas yang lebih dari kita, memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari ayah kakeknya," ujar Atikoh.

Soal harga-harga kebutuhan pokok yang terus melambung, menurut Atikoh, saat ini kondisinya merata.

Atikoh berharap kehadirannya ke Banyuwangi sebagai bagian dari penguatan dukungan paslon 03 di akar rumput.

"Oleh sebab itu, mohon doanya untuk perjuangan Pak Ganjar-Mahfud," ungkap Atikoh.

Baca juga: Atikoh Cerita soal Baliho Ganjar-Mahfud: Malam Pasang Pagi Hilang, Ilmunya Apa?

Sementara itu Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang juga sebagai kader PDI Perjuangan tersebut menyampaikan alasannya mendampingi Siti Atikoh.

Menurut Ipuk, dia mendampingi safari politik istri Ganjar Pranowo itu karena sedang libur atau tidak bertugas di Kantor Bupati.

"Untuk rekan-rekan media, dan semua yang hadir di sini pasti bertanya-tanya mengapa saya menemani ibu Atikoh, saya sedang libur bapak-ibu. Jadi aman," ungkap Ipuk.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau