Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Tabrakan Bus Peziarah dengan Truk di Gresik Bertambah Jadi 5 Orang

Kompas.com, 28 Januari 2024, 15:02 WIB
Hamzah Arfah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com- Korban tewas tabrakan antara bus pariwisata Tividi bernomor polisi AB 7072 KN dengan truk bernomor polisi L 9311 UU bertambah.

Terbaru, lima orang menjadi korban meninggal dunia buntut insiden yang terjadi di Jalur Pantura, Bungah, Gresik, Jawa Timur, tersebut.

Kasatlantas Polres Gresik AKP Derie Fradesca mengatakan, satu tambahan korban meninggal dunia adalah salah seorang peziarah atau penumpang bus yang sempat mendapatkan perawatan medis.

Sedangkan empat lainnya tewas pada saat kejadian Sabtu (27/1/2024).

"Korban meninggal dunia ada lima. Rinciannya, sebanyak empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang meninggal saat menjalani perawatan medis di rumah sakit," ujar Derie, kepada awak media, Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Bus Rombongan Peziarah Wali Tabrak Truk di Gresik, Penumpang Terlempar dan 3 Korban Meninggal

Kelima korban meninggal dunia adalah Anik (51), Auliyah Mahfiroh Rahmadani (17), Kasmini (63), Noman Alif Agustyahya (28) dan Utanta Ihza Mahendra (18).

Semua korban merupakan warga Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

Nama terakhir meninggal dunia, pada saat menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina menjelaskan, selain korban meninggal dunia, insiden tabrakan tersebut juga membuat banyak penumpang bus atau peziarah mengalami luka dan mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

"Korban luka sementara disebar di RS (Rumah Sakit) Fathma Medika enam orang, RS Mabarot 23 dan RS Semen Gresik satu orang,” kata Tita.

Tabrakan antara bus yang membawa rombongan peziarah dengan truk di Jalur Pantura, Bungah, Gresik, terjadi Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Bus semula berjalan dari arah utara ke selatan dan kemudian oleng, menabrak truk dari arah berlawanan.

Baca juga: Toko Bangunan di Gresik Terbakar, 4 Kendaraan Ikut Hangus

Bus mengalami kerusakan parah di bagian depan, kursi penumpang bahkan sampai terlempar ke luar, hingga ada penumpang yang tergencet.

Sedangkan truk mengalami kerusakan bagian depan, kaca depan pecah dan ringsek.

Sopir bus diperkirakan mengantuk pada saat kejadian, sehingga membuat laju kendaraan oleng dan menabrak truk.

"Sopir bus mengantuk, karena tidak konsentrasi mengambil haluan terlalu ke kanan melewati marka," ucap Tita.

Bus pariwisata yang mengangkut para peziarah tersebut, berangkat dari makam Sunan Bonang di Tuban dan hendak pulang ke Pasuruan.

Bahkan sesaat setelah kejadian, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat dilakukan sistem buka-tutup lantaran banyak material dari kendaraan kecelakaan yang berserakan di jalan raya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau