Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dan Asa Para Pelipat Surat Suara Pemilu di Magetan

Kompas.com - 11/01/2024, 11:08 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

“Pernah kerja di pabrik kertas, jadi terbiasa kalau ada kertas yang rusak, bolong atau tintanya kabur bisa cepat tahu. Biar cepet lipatnya saya sortir dulu kertas surat suaranya baru saya lipat. Lihat lipatan awal bisa dua kali lipat sudah bisa terlipat rapi,” katanya.

Baca juga: Antisipasi Banjir, KPU Kota Bekasi Siapkan Pompa Penyedot Air di Gudang Surat Suara

Rofi yang sat ini bekerja sebagai petugas parkir berharap bisa membeli HP baru dari uang hasil melipat surat suara.

Meski baru pertama kal ikut bekerja melipat kertas surat suara namun dia berharap bisa mendapatkan uang sekitar Rp 3 juta dari melipat 5 jenis kertas surat suara Pemilu 2024.

“Rencananya untuk beli HP baru yang spek-nya lebih tinggi dari HP lama, soalnya HP lama sudah lemot. Semoga bisa dapat banyak karena ada 5 surat suara di Pemilu 2024,” katanya.

Baca juga: Antisipasi Banjir, KPU Kota Bekasi Siapkan Pompa Penyedot Air di Gudang Surat Suara

Membeli susu anak

Fara (27), warga dari desa Mojopurno, Kecamatan ngariboyo mengakui tak berharap banyak dari pekerjaan melipat kertas surat suara Pemilu 2024. Sebab, baru pertama kalinya dia bergabung menjadi pekerja pelipat surat suara.

Dia mengaku hanya bisa melipat 1.000 surat suara selama dua hari. Meski demikian di mengaku bersyukur karena bisa mendpaatkan upah Rp 250.000.

“Baru pertama kali ikut melipat kertas suara jadi agak lama melipatnya. Hasilnya lumayan, kerjanya enggak berat,” katanya.

Baca juga: Saat Tukang Servis, Petani, hingga Wiraswasta Ramai-ramai Jadi Petugas Lipat Surat Suara di Jaksel

Fara mengaku memiliki tiga anak yang masih kecil sehingga saat bekerja melipat kertas suara, anak-anaknya dititipkan ke sang nene.

Upah dari melipat surat suara akan digunakan untuk kebutuhan bayi anaknya yang masih kecil.

“Untuk beli susu sama kebutuhan anak-anak lainnya,” katanya.

Ratusan ribu surat suara

Ketua KPU Kabupaten Magetan Fahrudin mengatakan, surat suara yang berhasil diselesaikan dalam beberapa hari terakhir adalah surat suara DPD RI.

KPU Magetan baru menerima sebanyak 550.489 surat suara.

“Hari ini untuk pelipatan surat DPD RI saudah selesai sebanyak 550.489 kertas surat suara untuk DPD RI, untuk surat suara DPRRI, DPRD Provinsi dan kabupaten serta surat suara presiden, wakil presiden kita masih menunggu jadwal pengiriman antara tanggal 11 atau tanggal 13 Januari,” katanya.

Baca juga: Penyintas Bencana di Luwu Utara Dilibatkan Jadi Petugas Lipat Surat Suara

Menurut Fahrudin ada perbedaan antara upah melipat surat suara DPD RI, DPR RI, DPRD Kabupaten maupun Provinsi.

Pekerja pelipat kertas suara akan mendapat upah Rp 275,00 per lembar untuk surat suara DPD RI, DPR RI, DPRD Kabupaten maupun Provinsi, sementara untuk pelipatan surat suara presiden dan wakil presiden pekerja akan menerima upah Rp 180.

“Iya ada perbedaan upah, untuk surat suara DPD RI, DPR RI, DPRD Kabupaten maupun Provinsi perlembar diupah Rp 275 sementara untuk kertas suara presiden dan wakil presiden Rp 180,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com