Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Tewas di Malang, Ada Surat Wasiat yang Menyayat Hati

Kompas.com - 12/12/2023, 16:26 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tiga orang masih satu keluarga di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/12/2023) pagi, tewas diduga bunuh diri dan meninggalkan surat wasiat kepada salah satu anaknya yang masih hidup, AKE (13).

Sebelumnya diberitakan, tiga orang dalam satu keluarga ditemukan tergeletak di salah satu kamar rumahnya, di kawasan setempat.

Dua di antaranya ditemukan tewas, yakni ibu rumah tangga berinisial S (35) dan salah satu anaknya berinisial ARE (13) dengan kondisi mulut berbusa.

Baca juga: Polisi Menduga Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Malang Bunuh Diri

 

Sedangkan ayahnya berinisial W (38) ditemukan sekarat dengan kondisi tangan kiri tersayat.

Di sekitar mereka ditemukan surat wasiat yang ditulis dengan spidol hitam di kaca lemari rias.

"Kakak Jaga Diri. Papa, Mama, Adik pergi dulu. Nurut Uti, Kung, Tante dan Om. Belajar yang Baik. Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu. love you kakak (Papa)," ungkap Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, membacakan surat wasiat tersebut, saat ditemui, Selasa (12/12/2023).

Namun, Gandha menyebut timnya masih melakukan proses pemeriksaan terkait nilai uang yang ditinggalkan korban.

"Masih kita selidiki untuk nilai uangnya," tuturnya.

Dugaan sementara, ketiga korban tersebut tewas akibat bunuh diri. Pasalnya, polisi menemukan obat nyamuk dan gelas tidak jauh dari tubuh korban.

Selain itu, polisi juga menemukan pisau berukuran sekitar 15 centimeter di kamar tempat korban tewas. Pisau itu diduga digunakan W untuk menyayat tangannya.

"Jadi dugaan sementara, ketiga korban ini tewas akibat bunuh diri. Korban W diduga tewas akibat menyayat tangan kirinya. Ia tewas saat dievakuasi ke rumah sakit," tuturnya.

Kronologi kejadian

Gandha menyebut, berdasarkan informasi, sebelum ditemukan tewas, pada pukul 03.00 WIB dini hari, W menjemput korban ARE yang tidur bersama saudara kembarnya, AKE.

"ARE dijemput ayahnya, untuk pindah tidur bersama ayah dan ibunya di kamar belakang," jelasnya.

"AKE kemudian melanjutkan tidur hingga bangun kesiangan," imbuhnya.

Baca juga: 1 Keluarga di Malang Ditemukan Tewas, Warga Dengar Teriakan Sang Anak

Saat bangun tersebut, AKE menggedor pintu kamar ayahnya. Namun, tidak ada jawaban dari ayah, ibunya, dan saudaranya, ARE.

"Akhirnya, AKE keluar minta tolong ke tetangganya," tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 3, Dusun Boro Bugis, Iswahyudi mengatakan ketiganya ditemukan pertama oleh salah satu warga berinisial G, dari teriakan minta tolong salah satu anak korban berinisial AKE (13).

"Tolong, Papa terkancing di kamar," ungkap Iswahyudi menirukan ucapan AKE saat minta tolong ke warga, Selasa.

Iswahyudi menyebut salah satu warga akhirnya mendobrak kamar korban lalu menemukan tiga korban tergeletak.

"Kedua korban ditemukan sudah tidak sadarkan diri, dengan mulut berbusa. Sedangkan Pak W ditemukan masih hidup namun kondisinya sudah sekarat, dengan kondisi berlumuran darah akibat luka sayatan di tangan kirinya," jelasnya.

Salah satu warga berusaha menolong dengan menghubungi ambulans lalu segera membawa korban ke Rumah Sakit (RS) dr Moenir Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh, Malang.

"Namun, sesampainya di rumah sakit, nyawa korban atas nama W tidak tertolong," ujarnya.

Diketahui, antara AKE dan ARE adalah saudara kembar. ARE tewas bersama kedua orangtuanya, sedangkan AKE masih hidup.

"AKE inilah yang minta tolong kepada warga," pungkas Iswahyudi.

Baca juga: Pikap Tabrak Truk Tronton di Kota Malang, Satu Penumpang Tewas

Semula, korban atas nama W terlebih dahulu dievakuasi ke RS dr Moenir Lapangan Udara (Lanud) Abdulrahman Saleh, Malang dan dua orang ibu dan anak dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Partai PPP Situbondo Buka Seleksi Cabup dan Cawabup, Pendaftarnya Bupati hingga Mantan Rektor

Surabaya
Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Jelang Rekrutmen PPPK dan CPNS, Warga di Sumenep Diminta Tak Percaya Calo

Surabaya
Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Lansia di Gresik Meninggal Diduga Dianiaya Tetangga

Surabaya
Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com