Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans di Kota Malang Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Kompas.com, 11 Desember 2023, 17:48 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Aksi vandalisme menyasar satu mobil ambulans milik relawan medis Readily Just Target (RJT) Kota Malang yang terparkir di Jalan Semanggi Timur, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada Senin (11/12/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Mobil ambulans dengan nomor polisi N 9897 EC itu dicorat-coret menggunakan cat berwarna merah dengan membentuk pola yang abstrak.

Sopir ambulans, Amin Yunus Romadhoni (26) mengatakan, dirinya baru mengetahui mobil ambulansnya menjadi sasaran vandalisme sekitar pukul 06.00 WIB. Sebab, dia sedang tertidur saat insiden itu terjadi.

"Posisi ambulans terparkir di parkiran luar ruko. Tahunya saat mau dibersihkan, ternyata ada coretan-coretan cat warna merah di bagian belakang ambulans," kata Amin pada Senin (11/12/2023).

Baca juga: Aksi Vandalisme Sasar Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar, Bawaslu dan Polisi Dalami

Ia mengaku tidak mengerti maksud dari pola coretan vandalisme tersebut. Setelah kejadian tersebut, ia membersihkan mobil tersebut dengan mencucinya.

"Coretan-coretan vandalisme pelaku itu tidak jelas sama sekali. Terus saya cuci mobilnya, dibersihkan pakai air sabun, langsung luntur," katanya.

Baca juga: Sempat Ambles, Jalan Bandung di Kota Malang Bisa Dilewati

Dia kemudian melapor ke Ketua RT setempat, dan mengecek rekaman kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi. Hasil rekaman CCTV terlihat pelaku berjumlah dua orang dan menaiki sepeda motor matic.

Mereka melakukan aksinya pada Senin (11/12/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.

"Dua-duanya laki-laki, masih muda, kisaran usia 20 tahun. Jadi, satu pelaku siaga di atas sepeda motor, satu pelaku lainnya turun dan coret-coret. Setelah itu, kedua pelaku langsung kabur ke arah timur," katanya.

Selain mobil ambulans, kedua pelaku juga melakukan coret-coret terhadap dua mobil lainnya. Sehingga total ada tiga mobil yang menjadi sasaran vandalisme.

"Juga coret-coret mobil Panther boks dan Daihatsu Grand Max. Ketiga mobil ini parkirnya berdekatan dan berada di lokasi yang sama," katanya.

Pihak RJT Kota Malang masih berupaya mencari tahu siapa pelaku vandalisme tersebut. Pihaknya juga belum melapor ke kepolisian. Kejadian ini juga baru pertama kali terjadi di sekitar lokasi tersebut.

"Masih menunggu perkembangan dari teman-teman. Kami juga belum tahu, alasan pelaku melakukan vandalisme. Selama di parkir di lokasi itu, aman-aman saja dan tidak ada masalah," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Lowokwaru, AKP Anton Widodo menyampaikan, pihaknya akan segera mengecek lokasi kejadian.

"Akan kami cek rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian, untuk mengetahui ciri-ciri pelaku vandalisme tersebut, kami selidiki seperti apa," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau